PAKAR : Kecanduan Judi Online Dapat Menurun dari Genetik

download
Bagikan:

JAKARTA (Harianterkini.id) – Kasus judi online tengah menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Tak sedikit warganet yang melaporkan orang terdekatnya mengalami kecanduan hal ini hingga nekat hutang sana-sini.

Seorang psikiater, dr. Kristiana Siste, SpKJ(K), mengatakan, bahwa ada banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecanduan judi online.

Tak hanya pada faktor lingkungan, menurutnya kondisi kecanduan ini lebih pada masalah kondisi mental individu.

Baca Juga:  PWI Jateng dan Pertamina Sinergi Dukung Penguatan Pers dan Sukseskan HPN 2025

Seseorang yang tidak memiliki masalah dalam bertindak atau memutuskan sesuatu akan lebih memiliki kontrol atas dirinya sendiri walaupun lingkungan ‘mendukungnya’ untuk melakukan hal tersebut.

Salah satu faktor penyebab kecanduan judi online adalah kemudahan akses. Menurutnya, dengan sistem online dan modal yang sedikit, kini judi sudah bisa dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

“Selain itu ada masalah motivasi apakah dia memang ada kesulitan ekonomi? Terus orang ini gampang bosen apa enggak,” ujar dr. Kristiana, dikutip dari Detik.

Baca Juga:  Gandeng Psikologi SCU, DKV SCU Soroti Isu Kesehatan Mental dalam Pameran Aksarasa

“Kemudian masalah personality. Mereka yang memiliki masalah personality seperti antisosial, impulsivitasnya tinggi, melakukan sesuatu tanpa pikir panjang dampak akibatnya. Kondisi tersebut dapat meningkatkan kerentanan judi online yang tinggi,” sambungnya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti adanya faktor keturunan yang membuat seseorang lebih rentan kecanduan judi online. Menurutnya, secara genetik kecanduan judi online dapat diturunkan kepada anak.

Baca Juga:  Demi Wujudkan Kreativitas Berakar Budaya Bangsa, SMP Negeri 2 Semarang Gelar Espero Fest 2024

“Jadi secara genetik itu juga bisa menurun juga. Memiliki kontribusi juga untuk menyebabkan seseorang kecanduan judi online daripada mereka yang tidak memiliki faktor genetiknya,” terangnya.

“Misalnya ada anggota keluarga dengan kecanduan judi atau kecanduan-kecanduan lainnya. Itu memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk kecanduan,” jelasnya.