Panen 400 Kilogram Bawang Merah, Walikota Semarang Beberkan Kota Semarang Daulat Pangan

SEMARANG (Harianterkini.id) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memanen bawang merah di Agro Plalangan, Kecamatan Gunungpati, Selasa (2/7/2024). Sekali panen, lahan 200 meter persegi itu bisa menghasilkan 400 kilogram bawang merah.

Di lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang itu, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut memanen sekaligus menanam bawang merah.

Tampak, Wali Kota Semarang perempuan pertama itu menunjukkan cultivator, mesin pengolah tanah di lahan yang akan ditanami bawang merah. Dia juga mahir mengoperasikan mesin pertanian (alsintan) itu.

Baca Juga:  Wujudkan Kawasan Industri Hijau, KIW Lakukan Penanaman Ribuan Mangrove dan Cemara Laut

Mbak Ita yang ditemani para Duta Petani Cilik, dan Duta Remaja Tani, hingga santri-santri dari pondok pesantren itu juga memanen pepaya california.

“Lahan seluas 200 meter persegi bisa menghasilkan bawang merah 400 kilogram tiap panennya,” kata Mbak Ita.

Ratusan kilogram bawang merah yang dipanen itu selalu habis dalam waktu singkat. Tiap kali panen, bawang merah produksi Dinas Pertanian Kota Semarang itu dipasarkan lewat Badan Usaha Milik Petani atau BUMP.

Baca Juga:  KAI Daop 4 Semarang Kembali Hadirkan Pelayanan Kesehatan Gratis Menggunakan Rail Clinic di Stasiun Gundih

Ke depan, pihaknya juga akan memasarkan hasil pertanian melalui Lumbung Pangan Kota Semarang (Lumpang Semar) yang ada di tiap kelurahan dan kecamatan. Upaya ini menurutnya bisa menunjukkan Kota Semarang bisa daulat pangan.

“Kalau seperti ini bisa memutus mata rantai distribusi, mungkin nanti selain BUMP, bisa ke Lumpang Semar karena ada di tiap kelurahan dan kecamatan,” ujarnya.

Baca Juga:  Festival Durian Kenduren Rembang 3-4 Januari 2024 Sukses Jual Ribuan Durian Lokal

Politikus PDI Perjuangan ini menyatakan bahwa gerakan daulat pangan oleh masyarakat dan untuk masyarakat harus terus ditingkatkan.

Dia menunjukkan inflasi Kota Semarang secara year on year (y-on-y) sebesar 2,22 persen, dibandingkan nasional yang mencapai 2,56 persen.

“Inflasi year on year Kota Semarang 2,22, di bawah nasional 2,56, diharapkan bisa menjadi gerakan daulat pangan,” ujarnya.(

About Author