Progam Pemerintah Baru, Ferry Wawan Cahyono Ungkap Strategi Cerdas di Balik Program Makan Bergizi Gratis
SEMARANG (Harianterkini.id) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, menyoroti urgensi program makan bergizi gratis dalam upaya mengurangi ketimpangan sosial yang masih menjadi isu utama di berbagai daerah.
Dalam pandangannya, program ini merupakan salah satu solusi yang paling efektif untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama yang berada di bawah garis kemiskinan, mendapatkan akses yang setara terhadap makanan bergizi.
Ketimpangan sosial, yang tercermin dalam kesenjangan ekonomi dan akses terhadap kebutuhan dasar, seperti pangan, telah menjadi tantangan serius di Jawa Tengah.
Menurut Ferry, masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik masyarakat, tetapi juga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang.
“Kita masih melihat banyak masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan bergizi. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap kesehatan dan produktivitas mereka. Program makan gratis dapat menjadi intervensi penting untuk mengatasi masalah ini,” kata Ferry yang juga Ketua Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jateng, di Semarang, Sabtu (14/9).
Ferry menekankan bahwa akses terhadap makanan bergizi adalah hak dasar setiap warga negara.
Namun, pada kenyataannya, masih banyak keluarga di Jawa Tengah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi harian mereka karena keterbatasan ekonomi.
“Program makan bergizi gratis ini dapat menjadi langkah awal yang krusial untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Ini bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga tentang memberikan mereka kesempatan untuk hidup sehat dan produktif,” tambah Ferry.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif secara holistik. Selain memenuhi kebutuhan dasar, Ferry menilai bahwa keberhasilan program makan bergizi gratis juga dapat membantu menurunkan angka stunting dan gizi buruk yang masih menjadi masalah di Jawa Tengah.
“Ketika kita berbicara tentang pembangunan sumber daya manusia, kita tidak bisa mengabaikan faktor kesehatan dan gizi. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi sejak dini, kita sedang membangun fondasi bagi generasi yang lebih kuat dan cerdas,” jelasnya.
Ferry juga mengajak berbagai pihak untuk turut berperan dalam menyukseskan program ini. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan program ini.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Sektor swasta bisa berperan melalui program CSR mereka, sementara masyarakat bisa berkontribusi dengan cara-cara lain, misalnya melalui donasi atau gerakan sosial. Dengan kerjasama yang solid, kita bisa memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ferry berharap program makan bergizi gratis ini dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Jika berhasil diimplementasikan dengan baik, program ini dapat menginspirasi kebijakan serupa di tingkat nasional.
“Jawa Tengah bisa menjadi pionir dalam hal ini. Dengan program yang terstruktur dan didukung oleh semua pihak, kita bisa menciptakan perubahan nyata dalam upaya mengurangi ketimpangan sosial,” kata Ferry dengan optimis.
Ia juga menyampaikan bahwa selain menyediakan makanan bergizi, program ini perlu diimbangi dengan edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat.
“Kita juga perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dan bergizi. Ini adalah upaya jangka panjang untuk membangun kesadaran dan budaya hidup sehat di masyarakat,” tambahnya.
Melalui program makan bergizi gratis ini, Ferry Wawan Cahyono berharap tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang kurang mampu, tetapi juga membangun fondasi yang lebih kuat untuk kesejahteraan dan kemajuan Jawa Tengah.
Dengan demikian, diharapkan ketimpangan sosial dapat semakin berkurang, menciptakan masyarakat yang lebih adil, sehat, dan sejahtera.
“Kita harus yakin bahwa dengan langkah konkret seperti ini, kita bisa menciptakan perubahan positif yang akan dirasakan oleh generasi mendatang,” pungkas Ferry.