Ribuan Pengunjung Padati Njajan Fest 2024, Transaksi Capai Rp 641 Juta

REMBANG (Harianterkini.id) – Rumah BUMN (RB) Rembang, yang dikelola oleh PT Semen Gresik bersama induk usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), sukses menggelar festival jajanan terbesar di Kabupaten Rembang, “Njajan Fest”, pada 13-15 September 2024 di halaman Taman Kartini Rembang, Rabu (25/9).

“Alhamdulillah, agenda Njajan Fest 2024 berlangsung dengan lancar dan sukses. Terlihat dari antusiasme ribuan pengunjung yang memadati venue dan mencatatkan total transaksi sebesar Rp 641.809.200,” ujar Ketua Panitia Njajan Fest 2024, Achmad Ghufron Nurrosyid.

Baca Juga:  Kolaborasi Strategis PLN dan ATR/BPN untuk Pengamanan Aset Negara

Njajan Fest 2024 menampilkan 85 pelaku UMKM yang menjual berbagai jenis kuliner, serta 10 kuliner legendaris khas Rembang seperti bakso ayam, sate laler, dan es kopyor Mbah Siran. Acara juga dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, termasuk arak-arakan gunungan produk UMKM, lomba mewarnai, fashion show anak, Rembang Idol, hingga lomba mukbang.

Baca Juga:  Bawaslu Kendal Menolak Gugatan Paslon Dico - Ali

“Mekanisme event ini cukup ketat, mulai dari kurasi tenant hingga audisi talent yang tampil di panggung. Hal ini demi menyajikan yang terbaik bagi masyarakat,” lanjut Ghufron.

Ia juga berharap Njajan Fest bisa menjadi standar untuk acara serupa di Kabupaten Rembang.

Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat.

“Kami bangga bisa mendukung pengembangan UMKM di wilayah Rembang dan sekitarnya. Keberhasilan Njajan Fest diharapkan menjadi tonggak semangat untuk kemajuan UMKM.”

Baca Juga:  Hotel Ciputra Semarang Hadirkan Paket Spesial Ramadan, Ada Hadiah Utama Trip Ke Luar Negeri!

Selama empat tahun berdiri, RB Rembang telah membukukan transaksi sebesar Rp 3,9 miliar dari 415 mitra UMKM dan menggelar 112 kali pelatihan bagi UMKM binaan, millennials, dan masyarakat.

Njajan Fest 2024 pun menjadi bukti komitmen SIG dalam mendukung perkembangan ekonomi daerah melalui pengembangan UMKM.

About Author