Penembakan Pengusaha Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak, Paguyuban Bravo Jateng-DIY Gelar Doa Bersama dan Galang Dana Solidaritas
SEMARANG (Harianterkini.id) – Peristiwa penembakan tragis yang menewaskan Ilyas, seorang pengusaha rental mobil di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, menuai perhatian luas, khususnya dari sesama pengusaha rental mobil di Jawa Tengah dan DIY. Melalui Paguyuban Bravo Jateng-DIY, mereka menyampaikan keprihatinan mendalam dan melakukan aksi solidaritas untuk keluarga korban.
Humas Paguyuban Bravo Jateng-DIY, Banan Syaiful, menyatakan keperhatinan terhadap peristiwa tersebut.
“Menyikapi kejadian tersebut, kami paguyuban pengusaha rental mobil Bravo Jateng-DIY berkumpul dan mengeluarkan sikap keprihatinan, sebagai wujud simpati dan empati yang menimpa teman seprofesi kami, Bapak Ilyas, pengusaha rental mobil yang menjadi korban penembakan di rest area km 45 jalan tol Tangerang-Merak,” kata Banan Syaiful
Acara doa bersama itu dihadiri Ketua Pengurus Pusat Bravo Jateng-DIY, Sugeng Hariyadi, Sekjen Komunitas Rental Mobil Indonesia (Korembi) Nasional, Farchan Sa’di, serta ratusan anggota dari kedua asosiasi. Selain doa bersama, mereka juga menggalang dana solidaritas untuk keluarga korban, yang berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 18 juta.
Paguyuban Bravo Jateng-DIY dan ARMI menegaskan bahwa Ilyas telah menjalankan prosedur standar (SOP) organisasi, termasuk berkoordinasi dengan ARMI Jawa Barat sebelum mengambil tindakan.
“Jadi korban ini sudah melakukan SOP organisasi. Yaitu berkoordinasi dan melaporkan kepada jajaran asosiasi pengusaha rental mobil, jika mengalami suatu masalah,” kata Banan.
Paguyuban Bravo Jateng-DIY juga mendukung proses penyelidikan oleh TNI dan Polri, serta mendesak penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.
“Armi dan Bravo sudah bermitra sejak lama. Bravo dan ARMI saling membantu dan saling berkolaborasi, bravo ada apa-apa dibantu oleh ARMI. Kita dekat. Kami mendukung lebih TNI dan polri yang sedang melakukan penyidikan ini sampai tuntas. Dan kami meminta tersangka dihukum yang tegas,” ujar dia.
Sebagai bentuk solidaritas, para pengusaha rental mobil menegaskan pentingnya memperkuat jaringan kerja sama antaranggota asosiasi dan dengan aparat keamanan. Mereka juga berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan mitigasi risiko dalam menjalankan usaha.
“Kami prihatin atas kejadian di asosiasi rental mobil Indonesia yang mengakibatkan satu korban rekan kami meninggal dunia, dan sati korban lainnya masih kritis. Tentu ini menjadi pelajaran bagi kita semua rental mobil untuk lebih hat-hati dalam mengambil tindakan dalam mengambil dan mengurus hak kita,” tutur Farchan
“Ini juga menjadi lecutan bagi penegak hukum untuk lebih bisa berdampingan dengan kami, terkait kerjasama pengamanan unit dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Dikatakan Farchan, Bravo Jateng-DIY di bawah kepemimpinan Sugeng Hariyadi telah terbangun soliditas uang baik di antara anggota.
“Hal ini penting, di antaranya untuk mencegah tindak penyelewengan oleh oknum penyewa, sehingga kasus seperti di Tangerang tidak terjadi lagi. Selain itu juga memperkuat sinergitas dengan aparat keamanan, sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi,” ujar dia.
Kronologi Kejadian
Ilyas, anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) Jawa Barat, bersama anaknya, Agam, dan beberapa rekan, berusaha mengejar mobil yang disewa namun tidak dikembalikan oleh penyewa. Mereka sempat meminta bantuan pendampingan aparat kepolisian, namun permintaan tersebut tidak dikabulkan.
Pengejaran berakhir di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, di mana Ilyas dan seorang rekannya ditembak oleh terduga pelaku yang merupakan oknum anggota TNI. Ilyas meninggal di tempat, sementara rekannya mengalami luka serius dan kini dirawat di rumah sakit.