Belasan Anak Muda di Semarang Gelar Pasar Gratis, Lawan Kesenjangan Sosial

IMG-20250115-WA0040
Bagikan:

SEMARANG (Harianterkini.id) – Suasana di depan Museum Kota Lama Semarang, Rabu (15/1/2025) sore, tampak berbeda dari biasanya. Belasan anak muda yang tergabung dalam komunitas kolektif “Reaksi” menggelar Pasar Gratis, sebuah aksi sosial yang menyuarakan perlawanan terhadap kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Berbagai kebutuhan pokok seperti sayur-mayur segar, nasi bungkus, pakaian layak pakai, hingga barang keperluan sehari-hari tertata rapi di meja-meja sederhana. Semua barang itu bebas diambil siapa saja yang membutuhkan, tanpa syarat.

Baca Juga:  STIE Semarang Buka Pendaftaran Program Magister Manajemen, Ini Bedanya dengan Program Lain

Koordinator acara, Hakim, mengungkapkan bahwa gerakan ini berawal dari keresahan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.

“Pasar gratis ini adalah simbol perlawanan kami terhadap kebijakan yang semakin memperparah kesenjangan sosial. Ini juga bentuk nyata solidaritas kami kepada masyarakat,” ujar Hakim saat ditemui di lokasi.

Baca Juga:  Gelar Media Tradisional di Banjarnegara, Komitmen Ferry Wawan Cahyono dalam Melestarikan Budaya Wayang

Aksi ini disambut antusias oleh warga. Puluhan orang berbondong-bondong mendatangi lokasi, memilih kebutuhan yang mereka perlukan. Dalam hitungan satu jam, seluruh barang habis terbagi.

Salah satu warga, Siti (43), mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar gratis ini.

“Di tengah harga kebutuhan pokok yang naik, ini sangat membantu. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan,” ucapnya dengan mata berbinar.

Hakim berharap, gerakan ini bisa menjadi pemantik kesadaran kolektif untuk peduli terhadap sesama.

Baca Juga:  Ferry Wawan Cahyono Serukan Nilai-Nilai Pahlawan di Hari Pahlawan 2024: Indonesia Maju Bersama Kebangsaan

“Kami ingin menginspirasi lebih banyak orang agar tidak diam melihat ketidakadilan sosial. Semua bisa berkontribusi dengan cara masing-masing,” tegasnya.

Aksi pasar gratis ini tidak sekadar berbagi, tetapi juga menjadi simbol semangat anak muda dalam memperjuangkan perubahan sosial.

Di tengah tantangan ekonomi, mereka membuktikan bahwa solidaritas dan kepedulian masih menjadi kekuatan besar untuk melawan ketidakadilan.