Presiden RI Resmikan 37 Proyek Kelistrikan Sekaligus, Indonesia Menuju Swasembada Energi

IMG-20250121-WA0029
Bagikan:

SUMEDANG (Harianterkini.id) – Presiden RepubIik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan sekaligus pembangunan 26 pembangkit listrik serta 11 proyek transmisi dan gardu induk yang tersebar di 18 provinsi.

Seremoni peresmian ini dilaksanakan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada 20 Januari 2025.

Pada peresmian ini, Presiden Prabowo turut didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi.

“Pada hari ini saya mendapat kehormatan besar dan saya sangat bangga dapat hadir di Jatigede ini dalam rangka meresmikan kelompok proyek-proyek besar di 18 provinsi. Mungkin ini peresmian proyek energi terbesar di dunia mungkin yang kita resmikan, 3,2 Gigawatt (GW) sekaligus,” ungkap Presiden Prabowo.

Secara rinci, proyek yang diresmikan meliputi 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 Megawatt (MW) dan 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA).

“Kita mengerti betapa penting energi yang kita butuhkan untuk melangsungkan transformasi bangsa kita. Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita harus menjadi negara yang bisa mengolah sumber daya alam kita untuk menjadi negara industri. Untuk itu energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang cukup besar dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi energi ini,” sambungnya.

Baca Juga:  Gegara Resesi Seks, Populasi Penduduk Bumi Diperkirakan Turun Jadi 6 Miliar

Sementara itu Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi secara masif adalah kunci untuk mendukung swasembada energi.

“(Peresmian ini) dalam rangka menerjemahkan apa yang menjadi komitmen Bapak Presiden untuk melakukan transisi energi dari energi fosil kepada energi baru terbarukan. Dan ini adalah salah satu (proyek ketenagalistrikan) terbesar di dunia yang kita resmikan bersama-sama,” tegas Bahlil.

Bahlil menambahkan, seiring dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, penyediaan energi listrik yang sustainable akan terus digenjot, untuk itu pemerintah terus mendukung pengembangan infrastruktur listrik yang berbasis EBT.

“Ke depan kita akan menambah 71 GW atau 71.000 MW dengan jaringan kurang lebih sekitar 48 ribu kms, 48 ribu kms itu kalau dia berbanding lurus, kurang lebih sekitar 8.000 km,” imbuh Bahlil.

Penjabat Bupati Sumedang, Yudia Ramli, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyelesaian proyek PLTA Jatigede. Dirinya mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Sumedang tengah berupaya meningkatkan ekonomi kreatif yang salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Jatigede.

Baca Juga:  SIG Raih Prestasi Bersejarah dengan Hak Paten Produksi White Clay di Indonesia

Kehadiran Bendungan Jatigede ini, menurutnya, akan memberikan banyak kontribusi terhadap pertumbuhan industri, salah satunya adalah Kawasan Industri Hijau Tomo.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan PLN. Kemanfaatan ini sangat dirasakan oleh Kabupaten Sumedang. Kemanfaatan yang didapat kabupaten Sumedang saat ini adalah untuk air baku, untuk pariwisata dan juga untuk pertanian. Saat ini, sumedang juga sedang menyiapkan kawasan ekonomi kreatif di sini dengan turut mengoptimalkan keberadaan waduk ini.

Bagaimana keberadaan waduk ini, selain untuk mendukung kelistrikan, juga bisa dirasakan manfaatnya untuk pariwisata kami sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)” terang Yudia.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Widya Anggoro Putro mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat bangga karena dapat berkontribusi terhadap penambahan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.

Dirinya menegaskan akan selalu siap menyukseskan transisi energi yang berfokus pada energi baru terbarukan melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan.

“Tentunya kami merasa sangat bangga dan terhormat karena dalam peresmian yang dilakukan oleh Bapak Presiden hari ini juga terdapat proyek yang kami kerjakan. Bahkan PLTA Jatigede ini adalah salah satu proyek yang berhasil kami selesaikan. Ini menjadi salah satu wujud komitmen PLN dalam menambah bauran energi baru terbarukan di Indonesia,” kata Anggoro.

Baca Juga:  Pilkada Serentak 2024, Penumpang Tiba di Jakarta Meningkat 19,3% dari yang Berangkat

Anggoro menyebut PLTA Jatigede PLTA Jatigede akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Anggoro menjelaskan PLTA Jatigede memiliki kapasitas 2×55 Mega Watt (MW) atau 110 MW secara total keseluruhan.

Menurutnya, keseriusan PLN dalam transisi energi juga sejalan dengan keseriusan PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan.

Anggoro lanjut menjelaskan, dalam peresmian 37 proyek kelistrikan ini, unitnya turut menyelesaikan satu Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kilo Volt (GITET 500 kV) yakni GITET 500 kV Ampel Boyolali yang berkapasitas 2×500 Mega Volt Ampere (MVA).

Selain itu juga terdapat dua jalur transmisi yaitu Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ampel New / Boyolali Incomer Arah Ungaran dan Pedan Sirkit 1 dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ampel New / Boyolali Incomer arah Bringin dan Mojosongo Sirkit 1 dan 2.

“Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan PLN. Kami senantiasa berharap melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan akan dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sesuai dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah yakni 8 persen,” tutup Anggoro.