Banjir Bandang Dan Longsor Di Kabupaten Pekalongan, 17 Orang Tewas 

InShot_20250122_071151578
Bagikan:

PEKALONGAN, (Harianterkini.id) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pekalongan pada hari Senin, 20 Januari 2025 siang hingga petang kemaren, mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan.

Dari kejadian tersebut, mengakibatkan 17 orang tewas, 13 luka-luka dan 9 masih dalam pencarian.

“Kami menerima info adanya longsor yang memakan korban di Desa Kasimpar pada selasa pagi dan langsung kami kirimkan 3 tim dari Kansar Semarang, Pos SAR Wonosobo dan Unit Siaga Pemalang,” kara Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang.

Baca Juga:  Wali Kota Semarang Ajak Seluruh Camat Dan ASN Jaga Netralitas Pilkada 2024

Budiono menjelaskan, sebenarnya untuk korban dari Desa Kasimpar sendiri tidak terlalu banyak sekira 9 orang yang dilaporkan hilang dan sebagian besar sudah ditemukan.

Namun, lanjut dia, justru yang banyak adalah korban dari orang-orang yang sedang melintas dan berteduh di rumah Pak Carik dimana rumah tersebut juga tersapu longsor.

Selain itu longsor juga menimpa sebuah kafe yang cukup penuh pengunjung dan juga tempat pemancingan.

“Data sementara yang kami himpun ada 17 yang meninggal dunia, 13 luka-luka dan 9 dalam pencarian. Namun data tersebut masih bisa berkembang mengingat daerah longsoran merupakan area lintasan Pekalongan Dieng,” jelasnya.

Baca Juga:  STMIK HIMSYA Semarang Gelar Wisuda Ke XIII Program Sarjana Teknik Informatika Dan Sistem Informasi

“Sehingga dimungkinkan ada pengguna jalan yang tertimpa longsor, dan juga pengunjung kafe serta yang berteduh di rumah pak Carik,” imbuhnya.

Diketahui bahwa, untuk korban meninggal, saat ini seluruhnya sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Sedangkan yang luka-luka sudah dirawat di RSUD Kajen untuk yang luka parah, dan yang luka ringan dirawat di Puskesmas Petungkriyono.

Saat ini pencarian oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Organisasi SAR dan masyarakat sekitar dengan total kurang lebih 300 personil dihentikan sementara, mengingat cuaca sudah gelap dan hujan juga masih turun dengan intensitas yang cukup deras.

Baca Juga:  Menjelang Nataru, Hotel MAHIMA Semarang Gelar CSR Berikan Sumbangan Untuk Panti Wredha Rindang Asih

“Sementara operasi SAR kami hentikan mengingat kondisi lokasi sudah gelap sehingga pencarian tidak efektif dan akan kami lanjutkan besok pagi,” ungkapnya.

“Untuk pencarian besok akan masih dilakukan di sekitar area longsor. Besok juga kami akan mengerahkan drone thermal dan juga unit anjing SAR. Semoga besok cuaca cerah dan tim dimudahkan dalam melakukan pencarian,” terangnya.***