Agenda Tahunan, Pasar Imlek Ajak Pengunjung Untuk Berkebaya

InShot_20250125_084532538
Bagikan:

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Menyambut tahun baru Imlek 2025 atau 2576 Kongzili, Pasar Imlek Semawis (PIS), yang telah menjadi agenda tahunan yang dinanti masyarakat Semarang dan wisatawan, akan digelar pada 25-27 Januari 2025.

Ada hal unik dan berbeda dalam penyelenggaraan kali ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam acara tersebut, panitia mengharuskan pengunjung wanita untuk berkebaya.

Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim mengungkapkan kebaya merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa.

“Kebaya merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa sekaligus simbol keindonesiaan,” kata Harjanto, belum lama ini.

Sedangkan untuk pengunjung pria, lanjut dia, dianjurkan untuk mengenakan surjan atau kain sarung batik.

Baca Juga:  Ferry Wawan Cahyono Sebut Pemberdayaan Ekonomi Lokal Dapat Mendorong Pertumbuhan di Jawa Tengah

“Monggo dipakai, supaya nanti terlihat ribuan orang, puluhan ribu orang yang berkunjung ke Pasar Imlek Semawis terlihat berbondong memakai kebaya dari berbagai daerah, berbagai budaya, bermacam etnis, karena kebaya maupun sarung batik merupakan simbol wujud keberagaman di tanah air,” jelasnya.

Berlokasi di sepanjang Jalan Wot Gandul, PIS akan menghadirkan beragam atraksi budaya, kuliner khas, hingga pernak-pernik khas Imlek.

Harjanto Halim, lebih lanjut mengungkapkan bahwa PIS diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576, yang tahun ini merupakan tahun ular kayu.

“Pasar Imlek Semawis akan kami selenggarakan selama tiga hari, mulai Sabtu, 25 Januari 2025, hingga Senin, 27 Januari 2025. Pengunjung bisa menikmati atraksi budaya, jamuan ‘Tuk Panjang’ hingga pembagian Kantong Imlek Hoki,” ungkap Harjanto.

Baca Juga:  Hanyut Diterjang Banjir Di Sungai Kaligarang, Pemancing Asal Pati Belum Ditemukan

Dirinya menjelaskan bahwa Kantong Imlek Hoki menjadi salah satu daya tarik utama acara ini.

“Di dalam kantong ini, ada abu hio yang kami kumpulkan dari sembilan klenteng di Semarang, seperti Klenteng Pecinan, Bugangan, Tanah Mas, hingga Welahan. Abunya telah didoakan di Klenteng Tay Kak Sie agar membawa berkah dan hoki bagi penerimanya,” pungkasnya.

Selain abu hio, kantong tersebut juga berisi koin hoki dan ciamsi dari sembilan klenteng.

“Kami berharap, apa yang ada di dalam Kantong Imlek Hoki ini bisa menjadi simbol harapan dan keberuntungan bagi masyarakat di tahun baru,” ujarnya.

Baca Juga:  Firli Bahuri Ungkap Pengunduran Dirinya Demi Stabilitas Nasional Jelang Pemilu 2024

Acara ini juga menjadi momen peresmian Pasar Gang Baru sebagai destinasi wisata baru di kawasan Pecinan Semarang. Peresmian tersebut dijadwalkan akan dilakukan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Pasar Imlek Semawis telah menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya memperkuat identitas budaya Tionghoa di Kota Semarang tetapi juga mendorong peningkatan kunjungan wisata.

Dengan suasana yang meriah, acara ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi masyarakat untuk menikmati kekayaan budaya, mempererat hubungan antar sesama, serta menyambut tahun baru dengan penuh sukacita.

Bagi masyarakat yang ingin menghadiri Pasar Imlek Semawis 2025, acara ini terbuka untuk umum tanpa tiket masuk alias gratis.***