FTP Universitas Semarang Gelar International Guest Lecture

InShot_20250320_205140894
Bagikan:

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) menggelar International Guest Lecture dengan tema ”Inovasi Teknologi Pangan Berkelanjutan (Sustainable Food Technology Innovation)” pada 19 Maret 2025.

Kegiatan menghadirkan narasumber Dr Nur Huda Faujan dari Faculty of Science and Technology (FST) Universiti Sains Islam Malaysia, Dr. Bambang Kunarto dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang.

Kegiatan yang dimoderatori Dr. Mita Nurul Azkia dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang itu diikuti 200 peserta.

Dekan FTP USM, Prof.Dr.Haslina mengatakan, kuliah dosen tamu dengan tema “Inovasi Teknologi Pangan Berkelanjutan” merupakan salah satu tindak lanjut dari hasil Kerja sama antara Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang dan Faculty of Science and Technology (FST) Universiti Sains Islam Malaysia.

Baca Juga:  Sambut Pergantian Tahun, KAI Hadirkan Diskon Tiket Hingga 30 Persen di 9 Kereta Api Keberangkatan Daop 4 Semarang

Tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi pangan dan hasil pertanian, mendorong inovasi dalam pengembangan produk lokal, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Inovasi teknologi pangan berkelanjutan ini penting karena dapat berkontribusi pada ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, peningkatan kualitas dan keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi.

”Dengan mendorong inovasi teknologi pangan berkelanjutan, kita dapat menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan, adil, dan aman bagi semua orang. Saya berharap, kuliah ini akan bermanfaat bagi semua orang,” kata Prof. Haslina

Baca Juga:  Pemkot Semarang Gelar Ajang Semarang 10 K, Ini Rute dan Jadwal Pengalihan Arus Lalu Lintas

Dr. Nur Huda Faujan dari Faculty of Science and Technology (FST) Universiti Sains Islam Malaysia memberikan materi mengenai A Potential of Stem Mushroom as Fiber-Rich Food in Food Security.

Menurutnya, telah terbukti bahwa batang jamur tiram abu-abu mengandung serat pangan total yang secara signifikan lebih tinggi (P<0,05) sebesar 51,10%, serta serat pangan tidak larut sebesar 50,6% dibandingkan dengan tudung jamur yang hanya memiliki 38,80% serat pangan total dan 38,3% serat pangan tidak larut.

Batang jamur, khususnya jamur tiram abu-abu, memiliki potensi besar sebagai pengganti sebagian daging ayam atau produk daging nabati karena nilai gizinya yang tinggi, terutama kandungan serat, serat tidak larut, serta lemak sehat.

Baca Juga:  Sidang Pemalsuan Akta : Notaris Yustiana Servanda Serang Balik Jaksa, Desak Buktikan Keterlibatan Pelapor

”Selain itu, memasukkan batang jamur ke dalam produk daging dapat membantu mengurangi limbah makanan sekaligus mendukung upaya mengatasi masalah ketahanan pangan global,” ujar Dr. Nur Huda.

Sementara itu, Dr. Bambang Kunarto menyampaikan materi ”The Potential of Parijoto as an Source Of Anthocyanin Pigments in Foods”. Menurutnya, buah parijoto berpotensi sebagai sumber antosianin yang dapat diaplikasikan pada berbagai produk makanan.

”Namun, antosianin bersifat tidak stabil, oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai teknologi pengemasan, kopigmentasi, dan nanoenkapsulasi,” ungkap Dr. Bambang.***(bgy)