USM Tingkatkan Kapasitas Akademik melalui Program FIND4S di KU Leuven Belgia

InShot_20250519_100223683
Bagikan:

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Dalam upaya memperkuat kapasitas akademik dan penelitian di bidang sistem pangan berkelanjutan berbasis data, Universitas Semarang (USM) mengirimkan dua dosen untuk berpartisipasi dalam program FIND4S (Enhancing Higher Education Capacity for Sustainable Data-Driven Food Systems in Indonesia) di KU Leuven, Belgia yang berlangsung 13 – 26 Mei 2025.

Kedua dosen tersebut adalah Kepala Jurusan Teknologi Hasil Pertanian/USM, Ika Fitriana, STP., M.Sc dan Kepala Satuan International Office USM Faisal Yusuf, BA, MM, MBA.

Menurut Faisal, program tersebut dibuka secara resmi pada 13 Mei 2025 oleh Prof. Jan FM Van Impe dan Dr. Monika Polanska, pakar terkemuka KU Leuven yang memandu berbagai sesi akademik.

Baca Juga:  Kemenhub: Kini Sepeda Listrik Usia Paling Rendah 12 Tahun

FIND4S dirancang untuk memperkuat kompetensi dosen dan peneliti Indonesia dalam mengembangkan sistem pangan berkelanjutan berbasis analisis data, bioteknologi, dan komputasi.

‘Selama program, delegasi USM terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah antara lain, pelatihan Matematika Komputasi dengan MatLab guna memperkuat kemampuan pemodelan sistem pangan.

Selain itu, Workshop Mikrobiologi Pangan dipandu yang materinya disampaikan Dr. Malgorzata Korzeniowska dan Dr. Dusan Misic (Wroclaw University of Environmental and Life Sciences).

Workshop tersebut membahas teknik analisis mikroba dalam keamanan pangan.

Baca Juga:  Cek Jalan Rusak di Lampung, Jokowi: Jika Tidak Mampu Perbaiki Akan di Ambil Alih PUPR

”Kami juga diajak melakukan kunjungan ke Laboratorium BioTeC+ untuk empelajari teknologi inaktivasi patogen dan metode pengolahan pangan inovatif,” kata Faisal.

“Kami juga mengikuti Workshop Data Science untuk Sistem Pangan. Workshop ini Fokus pada teknik pengolahan big data dan visualisasi untuk optimasi rantai pasok pangan,” jelasnya.

Faisal Yusuf menyoroti dampak strategis program ini bagi internasionalisasi USM.

”Ini adalah langkah konkret USM dalam membangun jejaring global dan meningkatkan daya saing penelitian di tingkat internasional,” jelasnya.

Program FIND4S, katanya, tidak hanya memperkaya kapasitas individu, tetapi juga mendorong kolaborasi riset antara USM dan KU Leuven, khususnya dalam penerapan AI dan bioteknologi untuk ketahanan pangan.

Baca Juga:  Booth Naranta Curi Perhatian di CFD Semarang: Dongeng Nusantara Jadi Magnet Anak-anak

”Ke depan, hasil pelatihan akan diimplementasikan dalam pengembangan laboratorium cerdas (smart lab) dan kurikulum berbasis data di Program Studi THP USM,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan Ika Fitriana, menurutnya, program tersebut sangat penting untuk pengembangan kurikulum dan riset di Indonesia.

”Melalui FIND4S, kami mendapatkan akses ke metodologi mutakhir dalam analisis data pangan dan bioproses,” ujar Fitriana.

“Ini menjadi dasar kolaborasi riset dengan KU Leuven, khususnya dalam pengembangan pangan fungsional dan teknologi pengawetan berkelanjutan,” pungkasnya.***(bgy)