Tim PkM USM Beri Pelatihan Inovasi Pengolahan Ketela Pohon

InShot_20251024_075725432
Bagikan:

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Semarang (USM) memberikan Pelatihan Inovasi Pengolahan Ketela Pohon sebagai Alternatif Pendapatan Tambahan Keluarga, di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, baru-baru ini.

Tim PkM USM terdiri atas KetuaTeti Susilowati S.E., M.M., anggota Emy Susiatin S.E., M.M., Miftakhul Fuadi, S.E., M.M dan Wahyu Puspitasari, S.E., M.M.

Teti mengatakan, tujuan kegiatan memberikan motivasi warga untuk melakukan usaha dengan memanfaatkan ketela pohon/singkong diolah dengan berbagai inovasi olahan, sehingga singkong akan lebih bernilai ekonomi yang lebih tinggi dan produk siap dijual dalam rangka menambah pendapatan keluarga.

”Kewirausahaan adalah aktivitas membangun usaha untuk menciptakan produk atau jasa baru dengan cara yang kreatif dan inovatif, sehingga produk atau jasa tersebut pun menarik perhatian orang lain,” ungkap Teti.

Baca Juga:  RSI Sultan Agung Semarang Gandeng PREDIGTI, Kembangkan E-Learning untuk Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kesehatan

Menurutnya, tips dan trik untuk memulai usaha yaitu menentukan jenis usaha, melakukan riset, membuat anggaran biaya, menyiapkan modal, menentukan waktu untuk memulai bisnis, menentukan perbedaan produk dengan produk yang lain, lalu membuat strategi promosi yang tepat.

”Adapun ciri-ciri dari wirausahawan itu dapat meliputi kreatif, niat yang kuat, memiliki semangat yang tinggi, jiwa leadership yang bagus, serta komitmen yang tiggi,” ujarnya.

Peserta yang yang terdiri atas ibu-ibu PKK Warga Kelurahan Podorejo itu tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Baca Juga:  Resmi Daftar ke KPU, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin Siap Bawa Perubahan untuk Kota Semarang

Dalam kesempatan itu, narasumber Emy Susiatin memberikan contoh produk dengan bahan dasar singkong yakni Brouwnies dan Nugget.

Menurut Emy, konsep dasar dari wirausaha meliputi kelincahan, tahan banting, kecepatan, kelenturan, dan kekuatan.

Hal tersebut juga mempengaruhi tujuan dari kewirausahaan itu sendiri dalam meraih keuntungan, membuka lapangan kerja, dan memotivasi orang lain.

”Dalam berwirausaha, perlu adanya catat mencatat/pembukuan. Pada intinya keuangan usaha harus terpisah dengan keuangan rumah tangga, dan harus tertib tercatat dalam pembukuan kas, buku penjualan, pembelian bahan, persediaan,” jelasnya.

Hal senada dikatakan narasumber lain, Wahyu Puspitasari. Menurutnya, dengan keadaan ekonomi yang tidak menentu serta kurang baik kondisinya, harus ada alternatif lain untuk mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya PHK.

Baca Juga:  Wujudkan Smart City di IKN, PLN Siapkan Jaringan Listrik Terintegrasi Layanan Teknologi Digital

Dia berharap, dengan kegiatan itu peserta semakin menyadari perlunya melakukan usaha, dengan inovasi olahan singkong menjadi produk kekinian yang siap dijual.

”Di era sekarang yang serba digital ini, pemasaran bukan lagi sekadar soal menjual produk, tetapi tentang membangun hubungan atau relasi dengan mitra, menciptakan nilai,” ungkapnya.

Pemanfaatan internet dengan penggunaan gadget sebagai alat marketing, dapat membantu lebih cepat dalam melakukan pemasaran suatu produk yang akan di pasarkan.

”Tujuan utama marketing adalah untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan keuntungan,” tandasnya.***(bgy)