Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Bocah 9 Tahun yang Hilang Terseret Arus di Selokan Saat Banjir

InShot_20251030_002409457
Bagikan:

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Curah hujan tinggi yang melanda Kota Semarang pada hari Selasa, 28 Oktober 2025 lalu mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang. Ditambah lagi belum surutnya genangan air imbas hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak beberapa hari belakangan ini dan tomatis debit air di beberapa titik Kota Semarang kembali naik.

Terkait dengan hal tersebut, sejak siang Tim Basarnas atau Kantor SAR Semarang menerima sejumlah laporan warga yang terjebak oleh air banjir dan membutuhkan evakuasi.

Mendengar laporan tersebut, Tim Basarnas Kota Semarang langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

Adapun proses pencarian dan evakuasi telah dilakukan sejak selasa siang hingga rabu, 29 Oktober 2025 dini hari oleh Basarnas Kantor SAR Semarang beserta Tim SAR Gabungan terhadap warga yang terdampak banjir di sekitar Kota Semarang, khususnya wilayah Semarang Timur, Kaligawe, Pedurungan, dan sekitarnya.

Baca Juga:  Pemprov Jateng Optimistis Angka Stunting Mengalami Penurunan

Tercatat, terdapat 47 warga yang dievakuasi oleh Kantor SAR Semarang dengan prioritas anak-anak, lansia, orang sakit dan juga ibu hamil.

Sebagai informasi bahwa, Rahma Aurel, Seorang bocah perempuan berumur 9 tahun asal Sedayu Tugu Semarang, hanyut di selokan yang sedang dalam perbaikan.

Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa, 28 Oktober 2025 petang, sekira pukul 18.30 WIB di wilayah pemukiman Argomulyo Mukti Asri Telogomulyo, Pedurungan Semarang.

Dalam rekaman CCTV yang terpasang di rumah warga, korban tampak berjalan bersama ibunya dengan posisi korban berjalan di depan sang ibu dan saat itu kondisi cuaca hujan deras.

Baca Juga:  USM Tingkatkan Kapasitas Akademik melalui Program FIND4S di KU Leuven Belgia

Keduanya diketahui sebagai peminta-minta atau pengemis yang biasa keliling di area tersebut.

Saat korban melangkah tanpa disadari area yang dilangkahi ternyata saluran air yang tidak kelihatan akibat tertutup air hujan.

Akibatnya korban langsung tenggelam dan hanyut di saluran air yang menuju ke Sungai Gasem Semarang.

Sang ibu yang berjalan dibelakangnya sontak kaget dan langsung terjun ke saluran air tersebut untuk menyelamatkan anaknya sembari berteriak meminta pertolongan.

Namun usahanya tidak berhasil dan bahkan dirinya hampir juga terbawa arus. Beruntung ada warga yang mendengar teriakan tersebut dan segera menyelamatkan sang ibu.

“Saat ini tim kami beserta tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian di sepanjang aliran saluran air tersebut,” ujar Budiono, Kepala Kantor SAR Semarang.

Baca Juga:  Gubernur Syamsuar Berjibaku Padamkan Karhutla di Dumai

“banyaknya sampah dan juga area pencarian yang panjang cukup menyulitkan tim dalam melakukan pencarian. Semoga tim diberikan kemudahan dan korban segera ditemukan,” ungkapnya.

Banjir Semarang kali ini bukan hanya membuat banyak rumah warga terdampak, tetapi juga memakan korban jiwa.

Dua bocah hanyut, satu korban atas nama Achmad Riefqie Arzan (7 tahun) kelas 1 MI Tarbiyatuss Sibya asal Telogomulyo Semarang, hilang pada Selasa, 28 Oktober 2025 siang pukul 11.00 WIB dan telah ditemukan warga pada Rabu dinihari tadi sekira pukul 03.00 WIB.

Sedangkan satu lagi bocah 9 tahun bernama Rahma Aurel yang saat ini masih dalam pencarian tim SAR Gabungan.***

Sumber Berita : Humas Basarnas Semarang