Tim PTTI USM Serahkan Peralatan Produksi dan Beri Pelatihan Dua Kelompok Nelayan di Sayung Demak

InShot_20251117_211940856
Bagikan:

DEMAK, (Harianterkini.id) – Tim Program Transfer Teknologi dan Inovasi (PTTI) Universitas Semarang (USM) melaksanakan serah terima mesin dan peralatan produksi sekaligus pelatihan operasional kepada dua kelompok mitra nelayan, yaitu Banjarjaya (Olahan Bandeng) yang diketuai Zainudin, serta Enggal Jaya yang dipimpin Mualim, di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Demak, pada Jum’at, 14 November 2025.

Kegiatan itu merupakan bagian dari realisasi Program PTTI yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendikti Saintek Tahun 2025, dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas teknologi, inovasi produk, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

Program tersebut diimplementasikan oleh tim PTTI Universitas Semarang yang beranggotakan Prof. Dr. Ir. Rohadi, M.P., Dr. Ir. Andi Kurniawan Nugroho, S.T., M.T., IPM., Dr. Supari, S.T., M.T., dan Anisa Rachma Sari, S.Si., M.Si.

Baca Juga:  Magister Hukum USM Bekerjasama Dengan DPC Peradi Kendal Selenggarakan PKPA

Mereka dibantu tiga mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian USM, Dinanta Kartika Dewi, Haekal Setyo Purnomo, dan Sherly Bela Christiani.

Selain itu, kegiatan melibatkan Dr. Ir. Purwanto, S.T., M.Eng. dari Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang beserta sejumlah taruna sebagai tim supporting.

Prof Rohadi mengatakan, dua kelompok nelayan menerima dukungan peralatan produksi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas usaha.

Kelompok Banjarjaya (Olahan Bandeng) berupa mesin sealer kemasan otomatis, mesin pengemas vakum dan mesin pembuat bandeng presto.

Sedangkan untuk kelompok Enggal Jaya, berupa mesin aerator untuk tambak udang, mesin sealer kemasan otomatis, mesin pengemas vakum dan mesin pembuat bandeng presto.

Baca Juga:  Agustin-Iswar Tidak Akan Lakukan Kampanye Terpusat Demi Ciptakan Keamanan Dan Kenyamanan

”Seluruh mesin dan peralatan yang diberikan memanfaatkan listrik dari panel sel surya. Inovasi ini mendukung penggunaan energi terbarukan yang murah, ramah lingkungan, dan efisien untuk produksi perikanan dan olahan hasil laut,” katanya.

Menurutnya, pihaknya memberikan pelatihan teknis pengoperasian mesin, perawatan peralatan, serta tata kelola produksi.

Dia berharap, pelatihan tersebut dapat membuat kelompok nelayan lebih mandiri dalam memanfaatkan teknologi serta meningkatkan kualitas dan higienitas produk.

”Kami berharap melalui program ini, masyarakat nelayan dapat meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, serta memperkuat ekonomi lokal melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan energi terbarukan,” ungkapnya.

Ketua Kelompok Nelayan Banjarjaya, Zainudin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada tim pelaksana PTTI USM atas bantuan mesin dan pendampingan yang diberikan.

Baca Juga:  Wali Kota Semarang, Agustina Paparkan Pola Pembangunan Tematik Lima Tahunan

Dia berharap, kegiatan itu dapat berlanjut dengan pelatihan pembuatan kerupuk udang, yang saat ini sangat diinginkan oleh ibu-ibu di Desa Banjarsari.

Dengan melimpahnya potensi udang jenis vannamei di desa tersebut, kerupuk udang diyakini mampu memberikan nilai tambah yang signifikan, karena selama ini masyarakat hanya menjual udang segar kepada tengkulak.

”Produk kerupuk udang juga akan menjadi pelengkap yang ideal bagi olahan bandeng presto sehingga pemanfaatan mesin dan peralatan menjadi lebih optimal,” ujar Zainudin.

Hal senada diungkapkan, Ketua Kelompok Enggal Jaya, Mualim. Menurutnya, pihaknya mendukung penuh dan berharap kerja sama berkelanjutan dapat terus membawa manfaat bagi masyarakat pesisir Banjarsari.***(bgy)