RSI Sultan Agung Semarang Gandeng PREDIGTI, Kembangkan E-Learning untuk Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kesehatan

WhatsApp Image 2025-02-19 at 16.20.51
Bagikan:

SEMARANG (Harianterkini.id) – Dalam upaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, RSI Sultan Agung Semarang resmi menjalin kerja sama dengan Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti) untuk mengembangkan platform pembelajaran daring (E-Learning).

Langkah inovatif ini diharapkan dapat memberikan akses pembelajaran yang fleksibel dan efektif bagi tenaga medis di era digital.

Sebelum kesepakatan ini ditandatangani, kedua belah pihak telah melalui serangkaian diskusi intensif guna merancang konsep kurikulum yang tepat.

Fokus utama pembahasan meliputi metode penyampaian materi, teknologi yang digunakan, serta sistem evaluasi yang akan diterapkan.

Selain itu, RSISA Semarang juga melakukan kajian internal terkait kesiapan tenaga medis dan infrastruktur dalam mengadopsi sistem pembelajaran berbasis digital ini.

Pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung pada Jumat (14/2/2025) di Aula Utama RSI Sultan Agung Semarang, Direktur Utama RSISA Semarang, dr. Agus Ujianto, M.Si., Med., Sp.B, menegaskan bahwa peningkatan kompetensi tenaga kesehatan menjadi prioritas utama rumah sakit.

Baca Juga:  Liburan Akhir Tahun Lebih Seru! Grand Candi Hotel Semarang Siapkan Penawaran Istimewa Natal & Tahun Baru

Ia menilai, perkembangan teknologi digital harus dimanfaatkan untuk memperbarui ilmu dan keterampilan tenaga medis agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

“Kami di RSI Sultan Agung selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Dengan adanya platform E-Learning ini, tenaga medis dapat terus belajar dan mengasah keterampilannya kapan saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu,” ujar dr. Agus Ujianto.

Sementara itu, perwakilan dari Predigti, dr. Putro S. Muhammad dan Subhan selaku Tim DTO Predigti, menyoroti pentingnya integrasi teknologi digital dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Baca Juga:  Moment Spesial, Penumpang KAI Daop 4 Semarang Saling Merayakan HUT ke-79 RI

Mereka menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang modern, efektif, dan mudah diakses oleh tenaga medis.

“Kolaborasi ini akan memberikan solusi bagi tenaga kesehatan agar tetap bisa belajar dan meningkatkan kompetensinya tanpa harus meninggalkan layanan pasien. Ini adalah bagian dari upaya digitalisasi pendidikan medis di Indonesia,” jelas dr. Putro S. Muhammad.

Dalam acara tersebut, kedua belah pihak juga memaparkan rancangan kurikulum dan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam platform E-Learning ini.

Program tersebut mencakup berbagai modul pembelajaran, mulai dari pengembangan kompetensi klinis, manajemen rumah sakit, hingga pemutakhiran informasi medis terkini.

Para peserta yang terdaftar nantinya akan mendapatkan akses ke forum diskusi, materi interaktif, serta sertifikat elektronik setelah menyelesaikan modul tertentu.

Baca Juga:  Upaya Penanganan Perbaikan Jalur Hari ke-2 Pasca Imbas Luapan Air, Ini Yang Dilakukan KAI Daop 4 Semarang

Kerja sama ini dirancang untuk berjalan dalam jangka panjang dengan pengembangan kurikulum baru secara berkala, pelatihan instruktur, serta monitoring dan evaluasi rutin guna memastikan efektivitas dan kualitas pembelajaran.

Dengan adanya program ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat terus meningkatkan profesionalisme dan keahlian mereka, sehingga kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat semakin optimal.

“Kami berharap dengan kemudahan akses E-Learning ini, tenaga kesehatan dapat terus meningkatkan wawasan dan keterampilannya secara berkelanjutan. Dengan demikian, pelayanan medis kepada masyarakat akan semakin berkualitas dan responsif terhadap perkembangan ilmu kedokteran,” pungkas dr. Agus Ujianto.

Dengan inovasi ini, RSI Sultan Agung Semarang dan Predigti menunjukkan komitmen mereka dalam menghadirkan sistem pembelajaran yang lebih canggih dan adaptif di dunia medis, sekaligus menjawab tantangan digitalisasi di sektor kesehatan.