Tim SAR Gabungan Hingga Saat ini Masih Melakukan Pencarian 27 Warga yang Hilang Akibat Bencana Tanah Longsor di Desa Pandanarum Banjarnegara

InShot_20251117_195947464
Bagikan:

BANJARNEGARA, (Harianterkini.id) – Tanah longsor yang terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara pada Minggu, 16 November 2025 siang kemaren, sekira pukul 14.30 WIB menimbulkan duka.

Sebanyak 800 lebih warga dari 4 RT terdampak longsor yang terjadi disaat sebagian warga masih sibuk beraktivitas di ladang.

Berdasarkan assessment dari petugas Basarnas dan tim SAR gabungan di lapangan, saat ini terdapat 823 warga yang diungsikan ke tempat aman, 2 orang meninggal dunia, 41 dievakuasi dari hutan sekitar longsoran dan 27 orang dinyatakan hilang.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Pekanbaru-Padang Ruas Bangkinang-Pangkalan

“Data terakhir yang kami peroleh, masih ada 27 warga yang belum diketahui keberadaannya dan menjadi fokus untuk kami lakukan pencarian esok hari,” Ujar Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.

“Sedangkan hari ini tadi tim mengevakuasi 41 warga yang berhasil menyelamatkan diri ke hutan sekitar lokasi longsoran dan juga satu orang atas nama Darti dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Baca Juga:  Raih 8 Penghargaan di Tingkat Asia Pasifik, Contact Center PLN Lanjut Ke Level Global

Masih berdasarkan keterangan dari Budiono, Pencarian hari ini belum bisa dilakukan secara maksimal mengingat cuaca mendung dan juga masih labilnya lokasi longsoran.

“Sementara ops SAR kami hentikan karena tanah masih labil dan dikhawatirkan ada longsor susulan, di lokasi juga hujan turun dengan intensitas rendah,” ucapnya.

“Untuk rencana operasi pencarian besok, area pencarian kami bagi menjadi tiga sektor, yakni sektor A di wilayah RT 03, Sektor B dan C di wilayah RT 02. Semoga besok cuaca cerah dan pencarian dimudahkan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Wali Kota Semarang Resmikan Embung Geomembran Untuk Perkuat Sektor Pertanian

Adapun nama-nama korban yang masih dalam pencarian antara lain : 

Saminem, Kaswanto, Aminah, Wanto, Kasno, Dangseng, Faiz, Suwi, Ny. Tiaryo, Watri, Marsiah, Warjono, Soliah, Sugiono, Maryuni (istri Kaswanto), Susanti, Tunem, Jonathan, Raya dan Mistri.

Selanjutnya, Intan, Lipah, Sartini, Hendrik, Samyono, Esiah, dan Maryono.

Sedangkan untuk korban meninggal dunia, yakni Luwih (P) dan Darti (P).***

Sumber Resmi : Humas Basarnas Semarang