Rektor UNDIP Prof Suharnomo Tepis Isu Bunuh Diri ARL Akibat Perundungan, Minta Publik Bijak
SEMARANG (Harianterkini.id) – Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof. Suharnomo, secara tegas membantah adanya pemberitaan yang mengaitkan meninggalnya mahasiswi berinisial ARL dengan dugaan perundungan.
Menurutnya, informasi yang beredar di media massa dan media sosial yang menyebut ARL meninggal akibat bunuh diri karena perundungan adalah tidak benar dan tidak berdasar.
” Dari investigasi internal kami hal tersebut tidak benar, Almarhumah dikenal dengan sosok yang berdidikasi tinggi dalam pekerjaannya. Namun, hasil investigasi sementara kami tidak menemukan adanya bukti yang mendukung klaim bahwa almarhumah ARL meninggal karena mengalami perundungan,” ungkap Rektor UNDIP Prof Suharnomo, lewat keterangan persnya, Kamis (15/8).
Rektor juga menegaskan bahwa UNDIP memiliki komitmen tinggi terhadap kesejahteraan dan keamanan seluruh mahasiswanya.
Ia menjelaskan UNDIP juga memiliki program untuk mendukung mahasiswa, termasuk layanan konseling dan dukungan psikologis untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan “Zero Bullying” di Fakultas Kedokteran UNDIP.
” Jika ada kasus perundungan, kami akan menanganinya dengan serius dan tuntas sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tambahnya.
Prof. Suharnomo juga mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak menyebarkan spekulasi yang belum terbukti kebenarannya, mengingat hal ini bisa menimbulkan dampak psikologis bagi keluarga yang ditinggalkan. “Kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi berita dan informasi yang beredar, serta menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang,” katanya.
Diketahui, kisah tragis seorang dokter muda di RSUD Kardinah Tegal mencuat ke permukaan setelah dikabarkan meninggal dengan dugaan bunuh diri. Identitas dokter tersebut yang berinisial ARL, sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bidang Anestesi di UNDIP.
Kabar tersebut tersebar luas melalui banyak akun media sosial dan menjadi viral. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, mengingat ARL dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam bidang kedokteran.
Hingga saat ini, penyebab pasti meninggalnya ARL masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. UNDIP menyatakan akan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mendukung penyelidikan tersebut, dan berjanji akan transparan dalam menyampaikan hasil-hasil yang relevan kepada publik.
Tragedi ini tentunya menjadi pengingat bagi semua pihak untuk terus memperkuat upaya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap individu di kampus.