Peduli Kesehatan, Divpas Jateng Periksa Kesehatan Tahanan Baru Rutan
SEMARANG (Harianterkini.id) – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi tahanan, Divisi Pemasyarakatan (Divpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, melakukan pemeriksaan kesehatan, Selasa (27/8).
Bertempat di Blok Hunian Rumah Tahanan Kelas 1 Semarang, Tim medis Divpas Jateng melakukan pemeriksaan kesehatan tahanan baru titipan dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Kepolisian Resor Kota Besar Semarang yang di pimpin oleh dr Nina selaku dokter Divpas Jateng.
Pelayanan kesehatan bagi tahanan dimulai dengan anamnese dan pemeriksaan TTV , lalu konsultasi dan pemeriksaan penyakit oleh dokter, kemudian tahanan yang sakit mendapatkan obat-obatan sesuai jenis penyakit.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini sangat berguna bagi tahanan karena dapat meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit, menekan angka penyebaran penyakit baik yang menular maupun tidak menular, mengingat para tahanan yang saling hidup berdampingan.
Kadivpas Jateng, Kadiyono menyambut baik upaya peningkatan aksesibiltas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi tahanan dan berharap semoga para tahanan dapat merasakan manfaat atas kemudahan layanan yang diberikan oleh Tim Medis Divpas Jateng melalui sistem jemput bola.
“Kesehatan adalah modal utama bagi para tahanan untuk mengikuti segala bentuk program pembinaan yang diprogramkan oleh pihak rutan,” ungkap Kadiyono.
“Mengingat tahanan baru sangat rentan terhadap segala jenis penyakit dan kondisi cuaca yang sangat panas dalam 2 bulan terakhir sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” lanjut Kadivpas.
dr. Nina selaku ketua tim kesehatan Divpas Jateng, mengatakan bahwa selain pemeriksaan kesehatan dilakukan kegiatan konseling psikologi yang dilakukan oleh psikolog klinis untuk mengidentifikasi kondisi psikologis tahanan rutan secara mendalam.
“Konseling psikologi berguna untuk mendeteksi dini terhadap gangguan kesehatan maupun kejiwaan tahanan agar segera dapat ditangani lebih lanjut,” jelas dr. Nina.