Mbak Ita Salurkan BLT DBHCHT 2024 Tahap II kepada 1.732 Warga Kurang Mampu dan Buruh Rokok
SEMARANG (Harianterkini.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024 kepada warga kurang mampu dan buruh rokok, Selasa (10/9) di Kantor Kecamatan Gajahmungkur. Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi pengusaha maupun produsen rokok yang selama ini telah tertib membayar pajak rokok/cukai sehingga manfaatnya dapat dibagikan kepada masyarakat kembali.
“Hari ini ada sosialisasi atau FGD terkait DBHCHT dan Semarang Berbagi yang meliputi penerima manfaat dari Kecamatan Banyumanik, Gajahmungkur, Tembalang, dan Candisari. Ini adalah bagaimana Pemerintah Kota Semarang bersama dengan seluruh komponen perusahaan untuk bisa berbagi kepada panjenengan. Nilainya mungkin tidak seberapa, tapi kalau dibagi ini menjadi berkah,” ujar wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Pada tahun 2024 ini Dinas Sosial Kota Semarang telah menyalurkan BLT DBHCHT tahap I kepada sejumlah 1.760 buruh rokok penerima dan tahap II sejumlah 1.732 buruh rokok penerima. Tujuannya untuk membantu meringankan kebutuhan hidup penerima manfaat. Mbak Ita, sapaan akrab wali kota Semarang juga berpesan agar warga terus menerapkan urban farming sebagai upaya pengendalian inflasi.
“Tentunya kegiatan ini sangat membantu masyarakat di mana pada saat sekarang ini kondisi ekonomi sedang mengalami fluktuasi terkait dengan ketersediaan bahan pokok dan harga-harganya tapi Alhamdulillah di Kota Semarang inflasi tetap terjaga dan menjadi yang terbaik di antara kota-kota besar. Dan tentunya diharapkan akan terus-menerus terjaga,” kata Mbak Ita.
Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan Semarang Berbagi yang merupakan kegiatan berbagi sembako berbasis pemberdayaan masyarakat. Kecamatan Gajahmungkur untuk Kuota Sembako PPKS di kota Semarang Berbagi periode 2 mendapatkan 655 paket sembako yang dibagikan kepada delapan kelurahan. Sebanyak 75 paket sembako dibagikan secara simbolis di tiga kelurahan yaitu Gajahmungkur, Lempongsari, dan Gebangsari.
“Kita tahu di Kota Semarang ini tidak bisa semua bahan baku ada ketersediaannya bisa disupport oleh daerah sendiri. Kita sudah harus mulai melakukan kerja sama antar daerah dan juga mengoptimalkan lahan-lahan yang ada sehingga bisa terjaga perekonomian. Ditambah lagi dengan adanya Semarang berbagi ini kota Semarang perekonomiannya akan lebih baik, inflasi terjaga dan dan tentu masyarakat akan sejahtera,” terang Mbak Ita.
“Ini juga merupakan program pemerintah untuk meringankan kebutuhan panjenengan. Semoga bapak ibu penerima-penerima ini bisa memanfaatkan dengan baik. Dan kami mohon doa dari bapak ibu agar di Kota Semarang semakin sejahtera masyarakatnya dan juga tentunya selalu bersinergi dengan perusahan-perusahaan. Pemkot Semarang tidak bisa berdiri sendiri, harus melibatkan semua stakeholder termasuk TNI-Polri juga,” tandasnya.