Gubernur Ganjar Perintahkan Gerak Cepat Evakuasi Penggali Emas Banyumas

TEMANGGUNG (Harianterkini.id) – Kasus delapan penambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang terjebak air di lubang galian sedalam 70 meter, akhirnya sampai di telinga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar langsung meminta jajarannya untuk bergerak cepat menangani peristiwa galian emas di Kabupaten Banyumas.

Hingga saat ini Tim SAR masih berupaya mengevakuasi 8 korban yang masih terjebak di dalam lubang galian.

Baca Juga:  Mahfud MD Sebut Pemilu Selalu Ada Kecurangan

“Sudah dicek, sekarang sedang dilakukan operasi (evakuasi). Mudah-mudahan ada hasil yang bagus,” ujar Ganjar usai menghadiri acara “Ngopi Bareng Mas Ganjar” di Temanggung, Kamis (27/7/2023).

Pihaknya memastikan akan terus memantau hingga benar-benar dapat hasil yang diharapkan.

Menurutnya, peristiwa nahas itu menjadi peringatan untuk persoalan penambangan perlu diperhatikam perizinannya.

“Kita pantau terus sekaligus menjadi peringatan kepada semuanya berkaitan dengan penambangan tolong betul-betul untuk menyiapkan segala sesuatunya. Dan menyampaikan izin, kalau tanpa izin segala sesuatunya bisa terjadi seperti ini,” jelas Ganjar.

Baca Juga:  Pemprov Jateng & Baznas Salurkan Bantuan Modal Usaha Rp567 Juta

Bukan hanya di galian emas Pancurendang, Banyumas, orang nomor satu di Jawa Tengah itu telah memerintahkan semua perangkat pemerintahan untuk evaluasi dan cek semua tambang yang ada.

“Kita suruh untuk cek semuanya. Ada berapa, di mana saja. Dan kita harapkan seluruh perangkat pemerintahan, Bupati, Camat dan Kepala Desa agar kita tahu dari awal bisa kita edukasi, dan ajak bicara. Kita juga bisa buat sosialisasi,” tandasnya.

Baca Juga:  Apresiasi Setinggi Langit! Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono Pujikan Pemkab Kebumen Raih SPHP Awards Terbaik Nasional

Diketahui, delapan penambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terjebak air di lubang galian sedalam 70 meter.

Mereka terjebak di lokasi tersebut sejak Selasa (25/7/2023) malam. Hingga Rabu (26/7/2023) para penambang yang seluruhnya berasal dari Bogor, Jawa Barat ini belum dapat dievakuasi.

Bagikan: