Memudahkan Masyarakat, Pemprov Jateng Tingkatkan Koneksi Transportasi Massal Antarmoda

IMG-20240124-WA0064
Bagikan:

SEMARANG (Harianterkini.id) – Dianggap sebagai suatu strategi penting, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang mengoptimalkan koneksi transportasi massal antarmoda. Ini disebabkan oleh peran penting transportasi dalam memfasilitasi pergerakan dan meningkatkan perekonomian penduduk Jawa Tengah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, saat membuka Forum Rembug Transportasi Jawa Tengah 2024 di Convention Hall Terminal Tirtonadi pada Rabu (24/1/2024). Acara ini juga merupakan bagian dari tahapan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2025-2045.

Sumarno menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait arah kebijakan pembangunan transportasi di Jateng.

Baca Juga:  Sambut Hari Keadilan Sosial Sedunia, Horison Hotels Group Berikan Bantuan Gizi Bayi di Rumah Anak Surga Semarang

“Transportasi memiliki peran krusial dalam perekonomian suatu daerah. Tanpa pergerakan manusia dan barang, dinamika perekonomian di daerah tidak akan terjadi,” ujarnya.

Sumarno menyebut bahwa dalam forum tersebut, diskusi melibatkan berbagai aspek, termasuk rencana reaktifasi jalur kereta api dan koneksi antarmoda.

Saat ini, tambahnya, Jateng telah memiliki sistem transportasi massal berbasis aglomerasi, yaitu Trans Jateng, yang terdiri dari tujuh koridor. BRT Trans Jateng sudah terkoneksi dengan jalur kereta api, seperti koridor Semarang-Bawen dan Semarang-Kendal.

Baca Juga:  Gelar Acara Halalbihalal, Warga Ngaliyan Semarang Undang K.H. Supandi

“Kita perlu mengembangkan konektivitas transportasi massal untuk memudahkan masyarakat. Kolaborasi dengan kabupaten/kota dan pemerintah pusat sangat diperlukan untuk mencapai hal ini,” tambahnya.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Henggar Budi Anggoro, mengatakan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait reaktifasi jalur kereta api Semarang-Pati. Selain itu, mereka juga telah berkomunikasi dengan Daerah Operasi 4 Semarang terkait kereta api komuter Semarang-Solo-Purwokerto-Semarang, namun hal ini masih dalam tahap perencanaan jangka panjang.

Selain fokus pada transportasi darat, pihaknya juga mencoba untuk mengoptimalkan bandara-bandara di Jateng, seperti Bandara Dewandaru di Karimunjawa-Jepara, Bandara Ngloram di Blora, dan Bandara Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga.

Baca Juga:  Bantu Penanganan Karhutla, Dua Helikopter dari Australia Lagi Diproses ke Riau

“Angkutan massal kami, BRT Trans Jateng, sudah mencapai Tawang dari Bawen dan sudah masuk ke stasiun di Weleri (Kendal). Beberapa jalur sudah terkoneksi dengan kereta api,” ungkap Henggar.

Dia menambahkan bahwa mereka sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, yang harus disesuaikan dengan kebijakan yang dibuat oleh kementerian terkait untuk memudahkan pengembangan di sektor transportasi.