Capres 02 Prabowo Tanggapi Tuduhan Kecurangan & Kampanye Hitam yang Sasar Dirinya

SEMARANG (Harianterkini.id) – Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan pendapatnya mengenai banyaknya tuduhan kecurangan dan kampanye hitam yang seringkali menyasar timnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo menganggap bahwa berbagai tuduhan negatif tersebut adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi. Ia melihat bahwa dalam sejarah, setiap pergantian kepemimpinan selalu diiringi oleh keberhasilan dan kegagalan.

Baca Juga:  Bulog Gelar GPM di Langon Jepara, Beras Dijual Rp53 Ribu per Kemasan 5 Kilogram

“Kalau Anda belajar sejarah demikianlah risikonya. Dalam sejarah, karena pergantian pimpinan di setiap tempat mengandung ada yang berhasil dan yang tidak berhasil,” kata Prabowo kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyoroti posisi Indonesia sebagai negara besar dan kaya yang memiliki peranan penting di kancah internasional. Hal ini menyebabkan banyak pihak yang tertarik pada Indonesia. Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan agar Indonesia tidak terjebak atau dimanipulasi oleh pihak-pihak tersebut.

Baca Juga:  RUPS PLN: Sah! Pemerintah Terima Laporan PLN, Apresiasi Capaian Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

Prabowo juga menyatakan bahwa tuduhan kecurangan adalah hal yang lazim dalam setiap transisi pemerintahan. Namun, ia menegaskan pentingnya melawan pihak-pihak yang berupaya mencari keuntungan sendiri dengan merugikan orang lain.

“Kalau tidak bisa bunuh orangnya, bunuh reputasinya, bunuh namanya, bunuh karakternya,” tuturnya.

Baca Juga:  Bawaslu Minta KPU Koordinasi Data Pemilih Bersama Dukcapil

Prabowo, yang kini mencalonkan diri untuk ketiga kalinya sebagai Presiden, menyatakan bahwa ia tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. Baginya, yang terpenting adalah kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Saya inginkan rakyat saya sejahtera, saya ingin rakyat saya tidak lapar. Saya ingin tidak ada orang usia 70 tahun narik becak, itu keinginan saya, apa yang ditakuti?” ujarnya.

About Author