Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Jadi Momen Bersejarah bagi Kedua Negara

SEMARANG (Harianterkini.id) – Pemerintah Indonesia dan Takhta Suci mengumumkan rencana kunjungan Paus Fransiskus (89) ke Indonesia secara resmi. Kunjungan tersebut menjadi bagian dari perjalanan apostolik Paus ke empat negara Asia, termasuk Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, Jumat (12/4).

Perjalanan apostolik ini, yang merupakan yang ke-43 dalam masa kepausan Paus Fransiskus sejak tahun 2013, akan berlangsung dari tanggal 3 hingga 6 September 2024. Indonesia menjadi negara pertama yang akan dikunjungi oleh Paus Fransiskus dalam perjalanannya ke Asia-Pasifik.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi sebuah peristiwa bersejarah, mengingat hubungan yang panjang antara kedua negara. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Takhta Suci telah terjalin sejak tahun 1947, di mana Takhta Suci menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga:  Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis

Kunjungan ini diundang secara resmi oleh Pemerintah Indonesia dan Konferensi Wali Gereja Indonesia, menandai kerjasama erat antara negara dan gereja dalam memperkuat hubungan bilateral. Sejarah panjang hubungan ini mencakup periode revolusi, di mana dukungan moral dari Takhta Suci, terutama Paus Pius XII, memberikan semangat bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga:  Perkawinan Bidan Desa Sinunukan Sri Rahayu dan FKH Dibatalkan Secara Hukum

Dalam perspektif yang lebih luas, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memiliki makna penting bagi seluruh bangsa, tidak hanya umat Katolik. Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, kunjungan ini merupakan kesempatan bagi Paus Fransiskus untuk menyapa dan memperkuat iman umatnya di Indonesia. Namun, sebagai kepala negara Takhta Suci, kunjungan ini juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Takhta Suci, serta memperkuat pesan toleransi, persatuan, dan perdamaian di tingkat global.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Kerja Sama ASEAN dan Australia

Selama masa kepausannya, Paus Fransiskus telah menjadi perwira perdamaian dan persaudaraan. Dokumen Abu Dhabi yang ditandatangani bersama Imam Besar al Ashar, serta ensiklik “Fratelli Tutti” dan “Laodato Si”, menegaskan komitmennya terhadap perdamaian, persaudaraan, dan perlindungan lingkungan.

Dengan kunjungan ini, diharapkan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan kepedulian terhadap lingkungan yang disampaikan oleh Paus Fransiskus dapat memperdalam kerukunan antar-umat beragama di Indonesia, serta memberikan inspirasi bagi seluruh umat manusia dalam mewujudkan dunia yang lebih baik.

About Author