Dua Guru Besar Universitas Semarang Resmi Dikukuhkan

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Universitas Semarang (USM) resmi menambah deretan guru besar dengan dilakukannya pengukuhan dua guru besar yaitu Prof. Dr. Indarto, S.E.,M.Si., (Fakultas Ekonomi) dan Prof. Dr. Ir. Rohadi, MP (Fakultas Teknologi Pertanian) yang berlangsung di Auditorium Ir. Widjatmoko USM, beberapa hari lalu.
Pengukuhan tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Organisasi & SDM – Sekretariat Jenderal Kemendikti Saintek sekaligus Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Dr Bhimo Widyo Andoko, S.H.,M.H., jajaran Senat USM, jajaran Yayasan Alumni Undip, Civitas Akademika USM, serta tamu undangan dari keluarga dan kerabat.
Pada kegiatan tersebut, Prof. Dr. Indarto, S.E.,M.Si menyampaikan orasi ilmiah tentang ”Kecerdasan Kolektif, Etika Bisnis, dan Harmonisasi Berperan dalam Membangun Transformasi Bisnis Berkelanjutan, khususnya di Era Disrupsi yang Penuh dengan Tantangan”.
”Konsep kecerdasan kolektif, etika bisnis, harmonisasi, dan keberlanjutan didasari oleh beberapa konsep dan teori di bidang manajemen strategis,” kata Prof Indarto.
“Konsep ini menekankan bahwa keberlanjutan perusahaan tergantung pada kemampuannya dalam membangun serta mengubah sumber daya dan kompetensi internal guna menghadapi dinamika lingkungan bisnis,” imbuhnya.
Menurut pria kelahiran Magelang, 15 Mei 1969 itu, perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang adalah yang dapat beradaptasi secara harmonis terhadap perubahan baik dalam tuntutan lingkungan maupun preferensi konsumen.
Dalam konteks hubungan antara strategi dan budaya organisasi, harmonisasi keduanya berkontribusi terhadap peningkatan kinerja unggul.
Sementara, Prof. Dr. Ir. Rohadi, MP, menyampaikan orasi ilmiah tentang ”Sumber dan Potensi Antioksidan Alami Nonenzim asal Tumbuhan sebagai Basis Pengembangan dengan Fungsional dari Nutraceutical”.
”Istilah antioksidan ini masih terasa asing dan minim informasi yang tersampaikan kepada masyarakat, bahkan kepada masyarakat terdidik. Padahal antioksidan alami sangat dekat dengan makanan kita sehari-hari. Pendek kata, tak mengenal antioksidan berarti mengabaikan kesehatan tubuh,” ujar Prof Rohadi.
Menurut pria kelahiran Kulon Progo, 9 Maret 1966 itu, antioksidan alami berperan dalam mencegah dan menghambat kerusakan pangan serta menangkal serangan sel tubuh.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan banyak spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Namun, pemanfaatan sumber daya tersebut masih belum optimal, sementara food loss dan food waste tetap tinggi.
Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah valorization, yaitu proses ekstraksi dan purfikasi bahan underutillized menjadi antioksidan alami.
”Meskipun peluang pasar pangan fungsional dan nutraceutical besar, masih ada tantangan seperti rendahnya literasi masyarakat dan kurangnya regulasi yang mendukung,” jelasnya.
“Diperlukan kebijakan yang lebih sinkron, peningkatan literasi, dan standar regulasi yang jelas agar pemanfaatan antioksidan alami dapat berkembang optimal,” lanjut dia.
Sementara itu, Rektor USM, Dr. Supari, S.T.,M.T mengatakan, pengukuhan tersebut terasa spesial, sebab baru pertama kali diselenggarakan pengukuhan dua guru besar sekaligus. Dengan penambahan dua guru besar ini, membuat USM memiliki sepuluh guru besar.
”Kami berharap, Prof Indarto dan Prof Rohadi akan semakin berperan sebagai akselerator dalam kemajuan tradisi akademik di Fakultas Ekonomi Program Pascasarjana maupun Fakultas Teknologi Pertanian, serta memberikan manfaat keilmuannya yang semakin terasa di masyarakat,” kata Dr. Supari.
Rasa bangga turut disampaikan oleh Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip, Prof. Dr. Ir. Hj. Kesi Widjajanti, S.E., M.M. Menurutnya, pengukuhan tersebut merupakan momen bahagia sebab USM diperkuat dengan dua guru besar baru.
Prof Kesi menyebut bahwa selama ini posisi guru besar di USM didominasi oleh perempuan, dan pada pengukuhan dua guru besar baru, kali ini laki-laki.
”Kami mengapresiasi dan berkomitmen untuk mendukung pengembangan SDM, karena kami percaya dapat menularkan semangat kepada rekan-rekan dosen untuk meningkatkan gelar akademiknya. Kami juga berharap USM dapat diakui kualitasnya oleh masyarakat dan menjadi kampus favorit khususnya di Jawa Tengah bahkan luar Pulau Jawa,” tandasnya.
Apresiasi setinggi-tingginya juga disampaikan oleh Kepala Biro Organisasi & SDM – Sekretariat Jenderal Kemendikti Saintek sekaligus Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Dr Bhimo Widyo Andoko, S.H.,M.H., kepada seluruh civitas akademika USM yang telah berhasil mengantarkan dua dosennya mencapai jabatan akademik tertinggi.
Bhimo mengatakan, dua guru besar USM yang baru saja dikukuhkan menjadi bagian dari sekitar 234 guru besar di wilayah VI Jawa Tengah.
”Kami berharap, komitmen Rektor dan civitas akademika untuk menjaga mutu pendidikan tinggi di USM, sehingga ada potensi yang bisa didorong untuk meningkatkan kualitas USM menuju Unggul. Gelar guru besar bukan hanya sekadar gelar, namun juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terutama penelitiannya yang bisa dirasakan masyarakat,” tegasnya.(bgy)