SCU Resmikan Gedung Santa Clara, Dorong Pendidikan Kedokteran Berkualitas Tinggi

SEMARANG (Harianterkini.id) – Soegijapranata Catholic University (SCU) resmi meresmikan Gedung Santa Clara, Fakultas Kedokteran (FK), pada Sabtu (15/3), di Semarang.
Peresmian ini dilakukan melalui sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah narasumber penting, termasuk Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto, SPsi, MSi, Ketua Proyek Pembangunan Gedung FK SCU, Benediktus Danang Setianto, SH, LLM MIL, PhD, Dekan FK SCU, dr. Jonsinar Silalahi, MSi.Med, Sp.B, Sp.BA, serta anggota Tim Teknis Pembangunan Gedung FK SCU, Dr. Hermawan, ST, MT, dan Dr. Ir. Robert Riyanto, MT.
Sejak memperoleh izin operasionalnya, Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata tidak henti-hentinya berupaya untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan dengan standar terbaik.
Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto, menegaskan bahwa pembangunan Gedung Santa Clara ini merupakan langkah penting untuk memajukan Fakultas Kedokteran SCU.
“Fakultas Kedokteran yang kami bangun ini telah sesuai dengan standar yang sangat baik. Kami mendorong orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke program kedokteran untuk teliti dalam memilih universitas yang terbaik, salah satunya adalah SCU,” ujar Rektor Ferdinandus Hindiarto dalam sambutannya.
Dekan FK SCU, dr. Jonsinar Silalahi, juga mengungkapkan optimisme besar terhadap perkembangan fakultas ini. Menurutnya, salah satu indikator kemajuan adalah peningkatan kualitas tenaga pengajar. Beberapa pengajar telah meraih gelar doktor, yang diharapkan dapat memberikan inspirasi dan semangat belajar bagi mahasiswa kedokteran.
“Kami terus berkomitmen untuk mencapai standar nasional terlebih dahulu, dan selanjutnya kami akan berfokus untuk meningkatkan reputasi ke tingkat internasional,” tambah dr. Jonsinar.
Gedung Hijau dan Fasilitas Lengkap untuk Pendidikan Kedokteran
Benediktus Danang Setianto, Ketua Proyek Pembangunan Gedung FK SCU, menjelaskan bahwa sejak awal, pembangunan gedung ini dirancang untuk memenuhi standar ramah lingkungan.
Salah satu pencapaian penting adalah diterimanya sertifikat bangunan hijau dengan peringkat Emas (Gold).
Hal ini mencerminkan komitmen untuk mengintegrasikan efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta pengaturan cahaya dan udara yang ramah lingkungan.
“Gedung ini bukan hanya megah, tetapi juga ramah lingkungan, dengan berbagai inovasi yang mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan,” jelas Benediktus.
Fasilitas di Gedung Santa Clara juga sangat lengkap, mulai dari laboratorium-laboratorium yang mendukung program studi sarjana kedokteran hingga laboratorium yang memungkinkan ujian UKM-PPD yang terhubung dengan jaringan nasional sesuai dengan standar LAM PT KES.
Museum Anatomi dan Rumah Sakit Mini sebagai Fasilitas Unggulan
Salah satu nilai tambah yang mencolok adalah kehadiran Museum Anatomi yang akan dibuka untuk umum.
Museum ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tubuh manusia dan anatominya secara lebih mendalam.
Selain itu, fasilitas Rumah Sakit Mini (Mini Hospital) juga dihadirkan untuk memberikan simulasi dunia nyata bagi mahasiswa kedokteran yang akan memasuki tahap Co-As (Co-Assistant).
“Mini Hospital ini dirancang agar mahasiswa dapat merasakan pengalaman belajar yang mirip dengan kondisi medis sesungguhnya,” ujar dr. Jonsinar.
Di lantai 6 gedung, tersedia ruang kelas khusus yang dapat diubah menjadi auditorium untuk seminar atau colloquium.
Fasilitas ini memberikan fleksibilitas dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan ilmiah di bidang kedokteran.
Dukungan Yayasan Sandjojo untuk Peningkatan Pelayanan Kedokteran
Semua fasilitas ini merupakan bagian dari upaya SCU untuk terus berkontribusi pada peningkatan pelayanan kedokteran yang lebih manusiawi dan bermanfaat bagi ketahanan bangsa.
Pembangunan Gedung Santa Clara didukung oleh Yayasan Sandjojo, yang berkomitmen untuk memperkuat kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia.
Dengan berbagai fasilitas unggulan dan komitmen untuk terus berkembang, Fakultas Kedokteran SCU siap menjadi institusi pendidikan kedokteran yang tidak hanya berstandar nasional, tetapi juga mendunia.