Tim PkM Universitas Semarang Beri Edukasi Digital ke Pelaku UMKM Srikandi Cipta Bahari
SEMARANG, (Harianterkini.id) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) memberikan Edukasi Digital tentang penggunaan bahan pengawet pada produk makanan UMKM Srikandi Cipta Bahari Semarang di Balai UMKM Srikandi Cipta Bahari, RW 15, Tambak Lorok Semarang Utara, belum lama ini.
Tim PkM USM terdiri atas Ketua Dr. Aria Hendrawan, S.T., M.Kom, Prof. Dr. Ir. Sri Budi Wahjuningsih, M.P., Dr. Mita Nurul Azkia, S.TP.,M.Sc, Vensy Vydia, S.Kom.,M.Kom.
Aria mengatakan, UMKM di Kota Semarang mendominasi sektor kuliner dengan menghasilkan berbagai produk pangan, baik makanan kering seperti keripik, rempah kering, dan ikan asap, maupun makanan basah seperti bakso, nugget, dan olahan daging.
Permasalahan utama yang dihadapi UMKM adalah rendahnya literasi mengenai penggunaan bahan pengawet sesuai dosis aman dan penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB).
Sebagian besar pelaku UMKM masih menggunakan bahan pengawet kimia sintetis tanpa memperhatikan ketentuan regulasi BPOM dan Codex Alimentarius, sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan menurunkan mutu produk.
”Di sisi lain, praktik higiene dan keamanan pangan belum sepenuhnya diterapkan, sehingga menghambat peluang produk UMKM untuk menembus pasar modern,” katanya.
Menurutnya, kegiatan PkM pada UMKM Srikandi Cipta Bahari melalui edukasi digital berbasis e-learning dengan fokus pada penggunaan bahan pengawet sesuai standar keamanan pangan dan penerapan CPPB.
Metode pelaksanaan kegiatan berupa survei kebutuhan, penyusunan modul digital, pengembangan platform google sites, pelatihan, pendampingan, evaluasi.
”Platform pembelajaran digital akan disusun dalam bentuk modul, video tutorial, dan panduan praktis yang mudah diakses oleh pelaku UMKM,” ujarnya.
Materi utama, katanya, meliputi pengetahuan tentang jenis dan penggunaan bahan pengawet sesuai batas aman, penerapan prinsip CPPB dan praktik higiene pangan dalam pengolahan produk makanan kering dan basah serta pemenuhan regulasi keamanan pangan (SNI, BPOM, Halal).
”Luaran kegiatan platform google sites, modul digital & video tutorial, publikasi artikel di jurnal pengabdian, publikasi media online, pendaftaran HKI (modul/poster), Video kegiatan di YouTube, serta peningkatan literasi digital dan keamanan pangan UMKM,” jelasnya.
Dia menambahkan, program PkM tersebut dirancang untuk memberikan edukasi digital yang komprehensif kepada UMKM Srikandi Cipta Bahari di Semarang.
Program itu berfokus pada dua aspek utama, yaitu pengetahuan tentang jenis dan penggunaan bahan pengawet sesuai dosis dan regulasi, serta penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik dan praktik higiene pangan.
”Kegiatan ini membekali keterampilan praktis melalui video tutorial pengolahan makanan kering, misalnya keripik, rempah kering, ikan asap dan makanan basah seperti bakso, nugget,” katanya.
Selain itu juga menyediakan panduan sederhana mengenai keamanan pangan berdasarkan regulasi resmi (SNI, BPOM, dan/atau sertifikasi Halal) dan meningkatkan literasi digital UMKM melalui penggunaan platform e-learning sederhana.
Program tersebut, lanjutnya, relevan dengan kebutuhan mitra, karena fokusnya tidak hanya pada aspek teknis pengolahan makanan, tetapi juga pada penguatan kapasitas digital.
Dengan demikian, diharapkan UMKM kuliner di Semarang mampu menghasilkan produk yang aman, sehat, memiliki daya simpan lebih lama, serta memenuhi standar pasar modern.***(bgy)
