Inspiratif! UNDIP Jadikan Sampah Sumber Daya Baru Lewat Inovasi Berbasis Sains
SEMARANG (Harianterkini.id) — Universitas Diponegoro (UNDIP) resmi mencanangkan gerakan “UNDIP Zero Waste” di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kampus Tembalang, Jumat (17/10).
Program ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-68 UNDIP, sekaligus langkah konkret menuju kampus bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Pencanangan gerakan ini sejalan dengan semangat UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, dan mendukung program nasional Diktisaintek Berdampak.
UNDIP juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip 5R (Refuse, Reduce, Reuse/Repair, Recycle, dan Rot) dalam seluruh kegiatan akademik, penelitian, dan pelayanan kampus.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., mengapresiasi peran seluruh tim TPST dan para peneliti yang terus berinovasi untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih berkelanjutan.
“Terima kasih untuk semua support-nya. Mudah-mudahan kita bisa semakin bermartabat dan bermanfaat,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan Zero Waste menjadi bentuk nyata kepedulian UNDIP terhadap isu darurat sampah nasional, sekaligus menjawab tantangan Presiden RI agar perguruan tinggi aktif mencari solusi atas permasalahan lingkungan.
“UNDIP ditunjuk sebagai pusat pengelolaan sampah untuk wilayah Jawa Tengah dan akan menjadi rujukan bagi perguruan tinggi lain. Kami ingin membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat lahirnya solusi konkret berbasis sains dan teknologi untuk menjawab persoalan lingkungan,” tegasnya.
Prof. Suharnomo menambahkan, hasil riset civitas academica mulai dari alat pirolisis hingga sistem pengelolaan terpadu yang akan dilaporkan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi sebagai kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan nasional pengelolaan sampah.
Program ini juga diperluas ke masyarakat melalui proyek pengelolaan sampah berbasis RT di Pemalang.
“Jika kedua model ini, kampus dan komunitas, berhasil, UNDIP akan menjadi contoh nyata pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan,” ujarnya lagi.
Kepala UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) UNDIP, Dr. Bina Kurniawan, S.KM., M.Kes., menyampaikan bahwa sejak 2022 TPST UNDIP telah dikembangkan sebagai pusat inovasi dan pembelajaran pengelolaan sampah berbasis sains.
“Dulu seluruh sampah kampus masih dibuang ke TPA Jatibarang. Kini, berkat dukungan riset lintas fakultas dan kebijakan rektorat, sebagian besar sampah sudah dapat dikelola secara mandiri,” jelasnya.
Ia menguraikan, sampah organik kini diolah menjadi kompos, limbah ranting diubah menjadi asap cair lewat teknologi pirolisis, dan sisa makanan dikelola menggunakan maggot untuk mendukung peternakan ayam di TPST.
Sementara itu, sampah anorganik ditangani melalui inovasi alat pirolisis plastik karya Prof. Ir. Didi Dwi Anggoro, M.Eng., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., yang mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar gasolin dan telah diuji pada mesin pemotong rumput.
UNDIP juga menggandeng BSI menghadirkan vending machine plastik di UPT Perpustakaan, yang memungkinkan warga kampus menukar sampah dengan poin digital. Untuk limbah B3, universitas telah menerapkan sistem transportasi dan penyimpanan sesuai standar agar tidak lagi dibuang sembarangan.
“Harapan kami, ke depan tidak ada lagi sampah residu yang dibuang ke TPA. Semua bisa diolah menjadi sumber daya baru,” tutur Dr. Bina.
Ia menambahkan, TPST UNDIP kini menjadi rujukan nasional bagi sekolah, instansi, hingga pemerintah daerah, dan akan mewakili Jawa Tengah dalam penilaian nasional K3 Perkantoran oleh Kementerian Kesehatan.
Gerakan Zero Waste UNDIP turut diperkuat oleh para pakar daur ulang dari berbagai fakultas, di antaranya Prof. Ir. Didi Dwi Anggoro, M.Eng., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (pengolahan sampah plastik menjadi BBM), Prof. Widayat (pengolahan sampah daun menjadi kompos), Dr. Vivi Endar Herawati, S.Pi., M.Si. (pemanfaatan sampah basah untuk pakan ikan), Dr. Ir. Mulyono, M.Si. (penggunaan maggot sebagai pakan ayam), Prof. Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Si. (olah ranting menjadi asap cair), dan Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S. (pengelolaan sampah di area waduk UNDIP).
Sebagai simbol komitmen bersama, acara ditutup dengan penandatanganan Deklarasi UNDIP Zero Waste oleh Rektor, Ketua Senat Akademik, Ketua Majelis Wali Amanat, dan para dekan.
Deklarasi tersebut berisi komitmen untuk menolak penggunaan barang sekali pakai, mengurangi limbah, mendorong penggunaan kembali peralatan dan dokumen digital, mendirikan repair corner untuk alat elektronik, serta melakukan pemilahan dan pengomposan di sumber.
Momentum pencanangan ini menjadi tonggak penting perjalanan UNDIP menuju kampus hijau berkelanjutan, sekaligus mendukung implementasi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada aspek Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3), Pendidikan Berkualitas (SDG 4), Energi Bersih dan Terjangkau (SDG 7), Kota dan Komunitas Berkelanjutan (SDG 11), serta Tindakan terhadap Perubahan Iklim (SDG 13).
Acara berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaboratif dan diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas pengelolaan sampah di TPST UNDIP.
Gerakan “UNDIP Zero Waste” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk membangun budaya kampus hijau yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. ***
