Waduh! BPOM Temukan Takjil Mengandung Boraks di Pekanbaru
PEKANBARU (Harianterkini.id) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) meninjau langsung Pasar Limapuluh dan Pasar Sail ditemukan sebanyak 27 kaleng produk makanan yang mengandung boraks dan Rhodamin B.
Hasil tersebut merupakan upaya pengawalan mutu dan keamanan pangan di sarana distribusi pangan dan sentra takjil di wilayah Kota Pekanbaru.
Kepala BPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, pengawasan mutu makanan ini seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pangan pada momen Ramadan.
“Pengawasan ini karena terkadang momen Ramadan ini dimanfaatkan oknum pedagang yang tak bertanggung jawab untuk menjual produk pangan yang tidak memenuhi ketentuan tanpa izin edar, rusak, kadaluarsa atau mengandung bahan berbahaya,” kata Yosef, Senin (27/3).
Tim juga melakukan pemeriksaan sarana retail di Pasar Lima Puluh dan Pasar Sail. Dari 8 sarana yang diperiksa, hanya 7 sarana memenuhi ketentuan.
“Satu sarana yang tidak memenuhi ketentuan karena menjual pangan olahan yang telah habis masa izin edarnya, totalnya sebanyak 27 kaleng dengan nilai ekonomi sekitar Rp5 juta,” ungkapnya.
Lanjutnya, petugas juga melakukan pemeriksaan sarana distribusi pangan, seperti melakukan sampling dan uji cepat terhadap pangan olahan yang dijual di Pasar Lima Puluh Kota, Pasar Sail dan sentra takjil di Jalan WR Supratman.
Tim melakukan ujicoba sebanyak 79 sampel makanan seperti mie, delima, cincau, cendol, kulit lumpia, tahu, lontong, bumbu pecal, rumput laut, kerupuk, bubur mutiara, bakso, jelly, minuman berwarna, empek-empek, ikan asin, dan lain-lain.
“Ada dua sampel makanan di uji cepat menggunakan rapid test yakni ditemukan mengadung Boraks pada kerupuk tempe dan Rhodamin B pada bahan cendol delima,” tuturnya.
Tim menyampaikan kepada penjual agar tidak menjual pangan tersebut karena berisiko pada kesehatan. “Kami akan lanjutkan penelusuran ke sumber, karena pedagang mengaku mendapatkan bahan makanan tersebut dari Pasar Pusat Agus Salim,” pungkasnya.
Selain pengujian sampel makanan, tim gabungan ini juga melakukan edukasi secara langsung kepada para pedagang dan konsumen, melalui pemberian leaflet tentang arti pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat, dan pemasangan spanduk keamanan pangan.