PT United Tractors Tbk Gelar Workshop dengan Wartawan: Memperkuat Pesan Perdamaian dalam Keberagaman

SEMARANG (Harianterkini.id) – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung keberlanjutan melalui aspek komunikasi Perusahaan, PT United Tractors Tbk (UT) menggelar Workshop Wartawan United Tractors Group 2024.

Kegiatan menggandeng, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining), PT Agincourt Resources (PTAR), serta PT Energia Prima Nusantara (EPN) dalam workshop yang berlangsung di Hotel Tentrem, Semarang, Selasa (23/10).

Adapun tema “Merajut Keberagaman, Menjunjung Kesatuan, dan Menjaga Perdamaian untuk Keberlanjutan”, acara diikuti 20 wartawan media nasional serta 23 wartawan lokal Semarang dan Jawa Tengah, di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Acara ini diadakan sebagai upaya Perusahaan untuk memperkuat relasi dengan media serta mendukung prinsip environmental, social, governance (ESG) dan diversity, equity, inclusion (DEI) melalui jurnalisme yang mengedepankan keberagaman dan perdamaian.

Narasumber dalam acara ini, Chairman of Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) sekaligus mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dan Wakil Menteri Luar Negeri, Dr. PT United Tractors Tbk , dan Wartawan Senior, Desi Fitriani.

Baca Juga:  Kemenkes Rilis SATUSEHAT Mobile, Pembaruan Aplikasi Peduli Lindungi

Sementara itu, sesi diskusi dipandu oleh Wartawan Senior dan Pengamat Politik sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, dengan tema “Panel Discussion on Peace Journalism”.

Menurut Dino Patti Djalal,terdapat tujuh peristiwa yang memperlihatkan diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik di dalam dan di luar negeri sejak era Orde Lama hingga pasca reformasi.

Dalam setiap peristiwa, terdapat banyak wawasan berharga yang dibagikan oleh beliau untuk menjadi pembelajaran kedepannya.

“Salah satu cara agar bisa menyelesaikan sebuah konflik yang terjadi di dalam dan di luar negeri yaitu dengan melakukan itu semua secara tulus. Saya belajar dari Menteri Luar Negeri 1988-1999, Ali Alatas, yang mengupayakan perdamaian di Kamboja tidak untuk kredit pribadi. Beliau merupakan negarawan sejati, low profile, dan benar-benar bekerja untuk perdamaian secara tulen dengan memahami secara rinci isi dokumen perjanjian yang ditawarkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023

Sementara itu, Desi Fitriani pada kesempatan ini membagikan cerita mengenai liputan konflik yang terjadi di sejumlah negara seperti Gaza, Palestina, juga Mindanao Selatan, Filipina, dan Timor Leste.

Desi Fitriani juga mengajak para wartawan untuk memahami pentingnya pelaporan fakta yang akurat dalam peristiwa konflik. Materi yang disampaikan bertujuan untuk memberikan wawasan terkait tantangan dan keberagaman yang dapat diterapkan dalam konteks jurnalisme.

Teguh Santosa yang memoderatori diskusi mengatakan salah satu masalah dimiliki wartawan dalam melakukan liputan konflik adalah persepsi, dimana konflik harus berakhir dengan kemenangan salah satu pihak dan kekalahan pihak lainnya.

“Combative lense ini harus ditanggalkan agar wartawan dapat melihat situasi konflik dengan lebih jernih. Selain itu, perlu menghadirkan sisi lain yang lebih humanis dan juga menawarkan alternatif solusi dalam setiap permasalahan yang terjadi dalam konflik,”. ujar Teguh.

Corporate Secretary UT, Sara K. Loebis, menekankan peran krusial media dalam memelihara keselarasan di tengah keberagaman tersebut.

Baca Juga:  Resmi! Presiden Jokowi Jadi Bapak Olahraga Indonesia

Media memiliki pengaruh yang besar dalam menjaga kesatuan bangsa. Melalui liputan yang seimbang dan objektif dapat memperkuat pesan perdamaian dan keberlanjutan bagi masa depan Indonesia.

“Acara ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara media dan Grup UT, serta mendukung terciptanya pemberitaan yang lebih berimbang dan objektif,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga berharap media dapat menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.

” Kolaborasi ini penting untuk menjaga transparansi dan mendorong keberlanjutan di berbagai sektor,” ujar Sara.

Dengan berpegang pada nilai-nilai keberagaman dan kesatuan, Grup UT terus berupaya untuk berperan aktif dalam isu keberlanjutan dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Workshop ini menjadi salah satu bentuk kontribusi Perusahaan dalam memperkuat sustainability communication dan menjalin sinergi dengan media untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.

About Author