Melalui Panen Raya P5, SMA Negeri 1 Semarang Lestarikan Bahasa dan Budaya Jawa

SEMARANG (Harianterkini.id) – SMA Negeri 1 Semarang (Smansa) menggelar acara Panen Raya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Aula Besar sekolah, Kamis (14/11).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran tematik Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)  yang tahun ini mengusung tema Kearifan Lokal. Berbagai siswa terlibat aktif dalam berbagai subtema yang menonjolkan budaya lokal sebagai bentuk pelestarian budaya.

Kegiatan P5 ini merupakan bagian dari program pendidikan non-akademik yang dirancang untuk memperkuat karakter siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila.

Siswa kelas X, Ida Ayu Made Qarira Suryanegara, mengungkapkan pentingnya acara Panen Raya P5.

“Panen Raya P5 merupakan salah satu bentuk pembelajaran non-akademik. Kami diajak untuk belajar tentang kearifan lokal, melakukan observasi, dan mendiskusikan permasalahan yang ditemukan. Setelah itu, kami mencoba mencari solusi terbaik,” jelasnya, Sabtu (16/11).

Baca Juga:  Tim Kejaksaan Bali Ungkap Alat Bukti Kuat dalam Kasus Dugaan Korupsi Fast Track

Ida menyampaikan bahwa Panen Raya ini adalah hasil kolaborasi siswa dari berbagai kelas.

“Temanya kearifan lokal. Nah. Kegiatan P5 ini dikemas dalam empat sub tema, antara lain membatik, permainan tradisional, radja gula dan drama kolosal meliputi tari sekaligus nguri nguri bahasan dengan bahasan sastra jawa,” ujar Ida Ayu,

Ia menjelaskan bahwa persiapan untuk kegiatan ini sudah dilakukan sejak tiga bulan sebelumnya. Siswa dilatih untuk bekerja sama dan bergotong royong, termasuk melibatkan teman-teman difabel intelektual.

Baca Juga:  Dukung Pencapaian SDGs, KAI Daop 1 Jakarta Catat Penggunaan Face Recognition Sebanyak 1,9 Juta Lebih

“Melalui tema bahasa Jawa dan sastra, kami ingin melestarikan budaya Jawa melalui berbagai peran seperti pranatacara, panembrama, macapat, geguritan, pachelaton, parikan, dan karawitan dengan diiringi alunan musik gamelan pada setiap penampilan, membuat acara ini spektakuler,” tambahnya.

Para guru SMA Negeri 1 Semarang, bersama narasumber berpengalaman, memberikan bimbingan intensif. Dukungan dari orang tua siswa juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan acara ini.

“Dalam proses pembelajaran panen raya ini, para siswa di bimbing oleh para guru SMA 1 Semarang serta Narasumber yang dihadirkan dari luar yang sudah mempunyai pengalaman dibidangnya. Dukungan dari para orang tua juga tidak kalah penting sebagai support system yang saling berkolaburasi dengan pihak sekolah,” ungkap Ida

Baca Juga:  Sukseskan KTT ASEAN, Polri Cek Kesiapan Satgas Udara: Pentingnya Pengamanan Melalui Udara

Ida Ayu menambahkan bahwa proses pelatihan penuh tantangan, terutama dalam mempelajari kosa kata bahasa Jawa serta memainkan gamelan karawitan

“Namun, kami selalu berkonsultasi dengan pembimbing dan belajar bersama. Hasilnya, Panen Raya ini luar biasa spektakuler. Kami merasa senang dan bangga,” ujarnya.

Menurut Ida Ayu, mempelajari budaya dan bahasa Jawa sangat penting karena banyak siswa cenderung melupakannya. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.

“Memperlajari bahasa dan budaya jawa sangat penting dikarenakan kecenderungannya para siswa melupakan bahasa dan budaya jawa, sehingga penting untuk dilestarikan,” tutupnya

Bagikan: