ASEAN Miliki Sumber Energi Terbarukan Sangat Besar

JAKARTA (Harianterkini.id) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan kawasan ASEAN memiliki sumber energi terbarukan (ET) yang sangat besar.

“Kita ada potensi 17 ribu ton untuk dapat dijadikan sebagai modal dalam mencapai target net zero emission (NZE) dan pemanfaatan energi bersih,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Minggu (28/5).

Terkait upaya mendorong transisi energi untuk mencapai NZE, ASEAN telah memiliki ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC). Target jangka pendeknya adalah porsi ET pada bauran energi mencapai 23 persen, sedangkan untuk porsi kapasitas pembangkit sebesar 35 persen di tahun 2025.

Baca Juga:  Satpol PP Jaring Muda-Mudi Berduaan di Pedestrian Kota Pekanbaru

Arifin mengatakan target jangka menengah adalah penurunan emisi gas rumah kaca di masing-masing negara Asean sesuai national determined contributions pada tahun 2030, dan target jangka panjang NZE tahun 2050.

Ia menambahkan, Indonesia akan mendorong seluruh anggota Asean untuk mendeklarasikan target NZE pada Asean Minister on Energy Meeting ke-41 pada Agustus 2023.

Transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu perhatian dalam pembahasan Konferensi Tingkat Tinggi Asean Summit 2023 pada 9-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai tindak lanjut, dilaksanakan Asean Ministers of Energy Meeting (AMEM) yang berlangsung pada 17 Mei 2023.

Baca Juga:  Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM Resmikan Program BPBL di Kampar

Pertemuan tersebut merupakan wadah ASEAN untuk bertukar pengalaman tentang promosi dan penggunaan energi berkelanjutan melalui kerja sama regional. Dalam keketuaan ASEAN 2023, Indonesia menaruh perhatian pada isu transisi energi untuk mencapai ketahanan energi berkelanjutan.

Sebelumnya, komitmen tersebut telah disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara dimulainya keketuaan ASEAN di sektor energi pada 31 Maret 2023. Prioritas ini akan dilakukan melalui dua pilar program, yakni ASEAN Power Grid (APG) dan Trans-Asean Gas Pipeline (TAGP).

Keempat pilar lainnya adalah Coal and Clean Coal Technology, Energy Efficiency and Conservation, Renewable Energy, Regional Energy Policy and Planning, dan Civilian Nuclear Energy.

Baca Juga:  Bangun Perubahan, Pemprov Riau Dukung Transformasi Digital

Dalam rangka memuluskan transisi energi, peran minyak dan gas bumi masih diperlukan. Menurut 7th ASEAN Energy Outlook (AEO7), migas merupakan industri dengan teknologi dan rantai pasok yang mapan dan dapat mendukung transisi energi. Gas misalnya, berperan penting karena pasokannya yang masih stabil serta energi beremisi rendah.

Di Indonesia, Pertamina sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi juga berupaya mendukung rencana pemerintah dalam mewujudkan target NZE. Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan aktif berkontribusi untuk mencapai tujuan dan prioritas ASEAN 2023.

Bagikan: