Ferry Wawan Cahyono : Rekam Jejak Calon Bukan Hanya Formalitas, Tapi Wujud Kualitas

SEMARANG (Harianterkini.id) – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Anggota DPRD Jawa Tengah sekaligus Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Ferry Wawan Cahyono, mengajak masyarakat untuk lebih selektif dan kritis dalam menentukan pilihan.

Ferry menekankan bahwa pemilih perlu memantau dan mengevaluasi rekam jejak para calon kepala daerah demi memastikan terpilihnya pemimpin yang berkualitas dan memiliki integritas.

“Pilkada bukan sekadar memilih calon kepala daerah, tetapi memilih masa depan. Masyarakat perlu memastikan bahwa calon yang dipilih memiliki rekam jejak yang jelas, bersih, dan berkomitmen untuk kepentingan rakyat,” ujar Ferry, di Semarang, baru-baru ini.

Menurut Ferry, penting bagi pemilih untuk tidak hanya melihat popularitas atau janji-janji kampanye yang seringkali menggiurkan, tetapi lebih jauh, harus memahami rekam jejak calon dari berbagai aspek.

Ferry menyarankan agar masyarakat menggali informasi tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi para calon yang mencalonkan diri.

Baca Juga:  Bawa Kebahagiaan, Waket DPRD Jateng, Ferry Wawan Cahyono Kunjungi Panti Asuhan Al Barokah

“Pemilih yang cerdas adalah mereka yang berani bertanya dan mencari tahu. Apakah calon yang diusung memiliki rekam jejak yang bersih dari kasus korupsi? Apakah mereka sudah terbukti berhasil dalam tugas-tugas sebelumnya? Ini yang harus jadi pertimbangan utama,” tegas Ferry.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih teliti dalam menilai komitmen calon terhadap isu-isu krusial, seperti transparansi anggaran, tata kelola pemerintahan, dan keberpihakan pada kelompok-kelompok rentan.

“Calon yang memiliki rekam jejak baik biasanya sudah menunjukkan konsistensi dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan hanya ketika mendekati pemilihan,” tambahnya.

Ferry juga mengingatkan agar pemilih waspada terhadap praktik politik uang dan kampanye hitam yang sering terjadi menjelang pemilu.

Ia menyatakan, politik uang tidak hanya merusak proses demokrasi, tetapi juga akan berdampak negatif pada kepemimpinan yang dihasilkan.

“Praktik politik uang adalah bentuk penghinaan terhadap hak suara masyarakat. Uang yang diberikan saat kampanye bisa jadi tanda bahwa calon tersebut tidak memiliki niat baik untuk membangun daerah. Masyarakat harus tegas menolak,” ujar Ferry dengan tegas.

Baca Juga:  Imbas Longsor Pada Petak Jalan Karanggandul - Karangsari, Ini Rekayasa Pola Perjalanan KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto

Ferry juga mengecam kampanye hitam yang kerap kali digunakan untuk menjatuhkan lawan politik tanpa bukti yang jelas. Ia mengimbau para calon untuk berkampanye secara etis dan berfokus pada program kerja yang konkret dan realistis.

Ferry berharap masyarakat tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga sebagai pengawas aktif dalam proses Pilkada.

Dengan ikut terlibat, masyarakat dapat membantu memastikan bahwa proses Pilkada berjalan dengan jujur, adil, dan bebas dari kecurangan.

“Masyarakat bisa berpartisipasi dengan melaporkan jika ada indikasi pelanggaran, seperti money politics atau kampanye negatif. Semakin banyak yang terlibat, semakin sulit bagi calon yang tidak bertanggung jawab untuk menang dengan cara-cara curang,” kata Ferry.

Ia juga mendorong media dan organisasi masyarakat sipil untuk terus melakukan edukasi politik kepada masyarakat agar kesadaran politik semakin meningkat.

Baca Juga:  Green House Sido Muncul Siap Panen, Irwan: Kualitas Rempah Tak Kalah dengan Negara Lain

Dengan demikian, pemilih diharapkan dapat memilih dengan hati nurani dan berdasarkan penilaian objektif terhadap rekam jejak dan program kerja yang ditawarkan para calon.

Di akhir penyampaiannya, Ferry Wawan Cahyono menegaskan pentingnya menjaga martabat Pilkada sebagai proses demokrasi yang sehat.

“Masa depan daerah kita tergantung dari pemimpin yang kita pilih. Jadilah pemilih yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Pilihan kita hari ini akan menentukan masa depan anak cucu kita,” tutupnya.

Pilkada 2024 akan menjadi ujian besar bagi demokrasi lokal di Indonesia. Ferry berharap, dengan peran serta masyarakat yang aktif dan cerdas, Pilkada kali ini dapat menghasilkan pemimpin yang tidak hanya terpilih secara demokratis, tetapi juga mampu membawa perubahan positif yang diharapkan.

About Author