15533--730x420px
Bagikan:

LUMAJANG (Harianterkini.id) – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami gempa erupsi selama dua hari terakhir. Pada Sabtu ini, (15/4/23) kurang lebih terjadi 57 kali gempa erupsi.

Hal itu, dilaporkan tertulis oleh Petugas Pos Pengamatan Liswanto di Gunung Sawur. Pada pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat ada 18 kali gempa erupsi dengan amplitudo 13-22 mm dan lama gempa 60-120 detik.

Baca Juga:  Innovation Award 2024, Irwan Hidayat Tekankan Pentingnya Kebahagiaan dalam Inovasi Akademis

Liswanto menjelaskan, pada rekaman terjadi tiga gempa embusan amplitudo 3-6 mm dengan lama gempa 40-50 detik, dua kali gempa harmonik dan dua kali gempa tektonik jauh.

Sedangkan berdasarkan pengamatan visual Gunung Semeru dikatakan terlihat jelas, asap kawat tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke utara dan status masih level III atau siaga.

Kemudian, pada pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB disebut ada 18 kali gempa erupsi dengan amplitudo 13-22 mm, 1 gempa embusan amplitudo 5 mm dan 3 kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga:  Kali Ini Kemenhub Buka Mudik Gratis Jalur Laut

Sementara pada pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB disebut terdapat 21 kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-20 mm, 4 kali gempa embusan dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Sebelumnya, tercatat Gunung Semeru mengalami 84 kali gempa erupsi, pada Jumat (15/4/23) dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 50-190 detik.

Baca Juga:  Ditemukan Jasad Nelayan Asal Meranti, Diduga Diserang Buaya

Dengan itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Karena, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” ujarnya.