Jumlah Penumpang Mudik Lebaran di Terminal AKAP Pekanbaru Mulai Naik

jumlah-penumpang-mudik-lebaran-di-t
Bagikan:

PEKANBARU (Harianterkini.id) – Mendekati Idulfitri 1444 Hijriyah jumlah penumpang di Terminal bus Antar-kota Antar-provinsi (AKAP) Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, Riau, mulai naik mencapai 11 persen.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal BRPS Kota Pekanbaru Demi Septi mengatakan beberapa hari ini terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar 11 persen dan jumlah kendaraan sekitar 20 persen.

“Kita prediksi puncak mudik di terminal mulai tanggal 19 sampai dengan 21 April 2023,” kata Septi, kepada wartawan, pada Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga:  Bangun Kreativitas Anak, Komuntas Bestari Mengabdi dan Mahasiswa Ilkom USM Rayakan Hari Ibu dengan Kegiatan Edukatif

Septi berujar, untuk mengantisipasi puncak mudik tersebut, pihaknya telah melakukan ramp check setiap hari terhadap keberangkatan bus-bus dari terminal Tipe A Bandaraya Payung Sekaki dalam upaya inspeksi keselamatan.

Lebih lanjut, disampaikan dia, proses pemberangkatan pemudik saat ini tidak ada lagi syarat harus sudah vaksin COVID-19.

Baca Juga:  Inflasi Jateng April 2024 Aman Terkendali, Sumarno: Inflasi Harus Dipantau Setiap Hari Karena Perkembangannya Sangat Dinamis

“Sementara, untuk proses pemberangkatan pemudik sudah tidak ada lagi protokol mewajibkan membawa bukti vaksin COVID-19,” ucap Septi.

Bahkan, kata Septi, untuk bulan ini arus penumpang justru menurun di Terminal BRPS. Di hari normal, jumlah keseluruhan baik penumpang yang datang maupun berangkat berkisar 2.500 sampai 3.000.

“Sekitar 3.000 per hari. Ini tadi 2.800. Kira-kira 2.500 sampai 3.000 per hari,” kata dia.

Baca Juga:  Gelar Media Gathering, Awanngroup Beri Apresiasi Kepada Warga Semarang yang Beri Komentar Positif Terhadap Pembangunan Kota

Septi mengungkapkan, bahwa untuk kenaikan tiket, pihaknya juga sudah tanya kepada Organda. Namun, pihaknya belum monitoring lagi apakah sudah ada kenaikan.

“Karena SAN dan Makmur itu tidak ada kenaikan. Kalau non ekonomi aturannya sebenarnya tidak ada, kalau ekonomi ada aturannya ada pembatasan,” tandasnya.