Ilmu Komunikasi SCU Kupas Tuntas Perspektif Negara dan Gereja Katolik terhadap Kaum Marjinal

SEMARANG (Harianterkini.id) – Perkembangan pembangunan saat ini seperti pisau bermata dua. Satu sisi menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat, namun di sisi lain, semakin banyak masyarakat marjinal yang terpinggirkan. Ketidaksetaraan ini sering kali terlihat dalam perbedaan akses terhadap fasilitas dan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Menanggapi hal tersebut, Program Studi Ilmu Komunikasi Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar Serial Diskusi Komunikasi. Forum ini diselenggarakan di Mini Theater Albertus, Kampus 1 SCU Bendan pada Senin, 8 Juli 2024. Kegiatan ini turut mengundang antuasiasme lebih dari 50 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi SCU.

Baca Juga:  DKI Tambah 23 Taman Baru hingga Akhir 2023

Bersama dosen Program Studi Ilmu Komunikasi SCU, Drs. Andreas Pandiangan, MSi dan tokoh masyarakat pendamping masyarakat marjinal, Rm. Benedictus Cahyo, SJ, mereka membahas perspektif kaum marjinal dari sudut pandang negara dan Gereja Katolik.

Baca Juga:  Pasangan Tika - Beny Membesuk Kadernya Yang Sedang Dirawat di RSUD Soewondo

“Harapannya agar diskusi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada mahasiswa mengenai konsep marjinal di mata masyarakat,” ungkap Pandiangan.

Diskusi ini menghadirkan berbagai sudut pandang mengenai konsep marjinal secara luas di mata masyarakat. Adapun isu yang dibahas berfokus pada perkembangan pembangunan yang dari sudut pandang lain justru semakin meningkatkan ketidaksertaraan kaum marjinal dalam mengakses fasilitas dan layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga:  Ganjar Ajak Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Rawat Kerukunan Indonesia

Forum ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas, meningkatkan pemahaman, dan memperjuangkan hak asasi manusia. Lebih dari itu, Program Studi Ilmu Komunikasi SCU berharap forum ini menjadi awal kecil dari perubahan besar yang membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Bagikan: