SMA Negeri 1 Moga Gelar Talk Show bersama Josant And Friend’s Law Firm, Ciptakan Kader Pelajar Anti Bullying dan Anti Narkoba

PEMALANG (Harianterkini.id) – Ciptakan sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan. SMA Negeri 1 Moga, Kabupaten Pemalang, kembali adakan Talk Show Pendidikan Karakter, dengan menghadirkan pendiri firma hukum Josant And Friend’s Law Firm, Dr (Hc). Joko Susanto, SPd, SH, MH. Acara tersebut bertujuan menciptakan kader pelajar anti bullying, waspada cyber crime, menjadi generasi anti narkoba, serta membumikan tata krama. Kegiatan itu dilakukan secara outdoor dipusatkan di lapangan sekolah, yang diikuti 360 pelajar kelas 10, pada Senin (29/9/2024).

Acara itu dibuka langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Moga, Wahyuliani, SPd, didampingi, Erwanto, SPd, MPd, Ridho Wijaksono, SPd, Nofia Lestiana, SPd, MH, dihadiri beberapa guru sekolah lainnya. Turut hadir mendampingi Joko adalah Rinanda Asrian Ilmanta, yang merupakan Sekjend Balai Mediasi Hukum (Badikum).

Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Moga, Wahyuliani, SPd, mengatakan, edukasi seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter pelajar yang positif dan menjauhkan mereka dari pengaruh buruk. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan serta melahirkan generasi muda yang sehat dan berprestasi.

Kegiatan ini diisi dengan pemaparan materi disertai dengan menonton film, untuk memberikan pemahaman anak didik tentang bullying dan akibatnya. Selain itu ada sesi tanya jawab, deklarasi anti bullying dipimpin pelajar kelas 10 bernama Dilan dan diskusi interaktif antara pelajar dan narasumber. Banyak pelajar yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman, menunjukkan antusiasme mereka terhadap materi yang disampaikan.

“Dengan adanya agenda ini diharapkan para pelajar bisa menjadi kader anti bullying, memahami bahaya cyber crime, dan menjauhi narkoba, untuk selanjutnya menjadi pelajar yang memiliki budi pekerti luhur,”kata Wahyuliani.

Sedangkan, dalam paparannya, Dr (Hc). Joko Susanto, mengatakan pelajar menjadi incaran para pengedar dan bandar narkoba, utamanya jenis pil koplo, dan obat bebas terbatas yang disalahgunakan juga bisa menjadi awal pintu masuk. Maka dari itu pelajar harus diberikan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba. Dalam acara tersebut juga diberikan materi tentang berbagai bentuk bullying, cara mengatasi dan melaporkan tindakan tersebut, ancaman pidana, serta pentingnya menjaga rasa hormat dan kebersamaan di lingkungan sekolah aman, nyaman dan menyenangkan.

Menurutnya, para pelajar perlu diberikan pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba, dampak buruknya terhadap kesehatan, dan cara menghindari serta melaporkan jika menemukan indikasi peredaran narkoba, serta mengetahui ancaman-ancaman pidananya, sehingga pelajar bisa menjauhi barang haram tersebut. Kemudian pelajar juga perlu memahami tentang bahaya cyber crime dan revenger porn yang semakin merajalela.

“Kalau bullying dapat menyebabkan trauma mendalam bagi korban, sedangkan narkoba dapat menghancurkan masa depan pelajar sebagai generasi muda. Melalui agenda ini pelajar akan mendapatkan informasi yang akurat tentang dampak negatif bullying dan narkoba, cyber crime, revenger porn, sehingga mereka bisa menghindari hal tersebut,”kata Joko Susanto, usai paparan materi.

Joko yang juga Direktur Dewan Pendiri Nasional Lembaga Bantuan Hukum Rumah Pejuang Keadilan Indonesia (DPN LBH Rupadi), berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan para pelajar agar lebih waspada dan bijak dalam bertindak, khususnya dalam hal mengetahui bahaya narkoba, bullying, cyber crime, dan revenger porn. Kemudian para pelajar dapat membumikan tata krama di lingkungan sekolah.

“Kami hadir untuk kedua kalinya di sekolah ini (SMA 1 Moga,red),) dan kami bangga karena dari materi yang kami sampaikan, sekolah menindaklanjutinya dengan membentuk kader-kader pelajar guna menciptakan sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan. Kehadirannya sebagai pilot project kader anti bullying, kader cyber crime, dan kader anti narkoba. Dengan begitu ilmunya bisa saling ditularkan ke pelajar kelas lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Nurul Aulia, mengaku senang dengan agenda tersebut. Karena pihaknya dari pengurus Osis dilibatkan untuk berperan sebagai panitia dalam agenda itu. Menurutnya masalah bullying adalah masalah bersama, sehingga pihaknya juga siap menjadi kader anti bullying, anti napza dan memerangi cyber crime di sekolah.

“Bullying jangan sampai masuk sekolah dan kami siap berperan untuk memerangi bullying, narkotika, maupun cyber crime jikalau sampai masuk sekolah kami. Apalagi dengan ilmu baru yang sudah disampaikan Bung Joko,”sebutnya

About Author