USM Terima Kunjungan Pusat Riset KKEK BRIN Untuk Tindak Lanjut Kerja Sama Penelitian

SEMARANG, (Harianterkini.id) – Universitas Semarang (USM) menerima kunjungan dari Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Ekonomi Kerakyatan (Pusris KKEK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, dalam rangka menindaklanjuti Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah ditandatangani, belum lama ini.
Kunjungan tersebut dipimpin Kepala Pusat Riset, Bapak Irwanda Wisnu Wardhana, S.ST., M.P.P., Ph.D., didampingi Dr. Komalawati, S.P., M.Phil.
Di USM, delegasi BRIN disambut Ketua LPPM USM, Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, MT, dan Dr. Rohmini Indah Lestari, ST, MM pada 26 Februari 2025.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas berbagai skema kerja sama strategis, khususnya dalam bidang penelitian dan inovasi.
”Beberapa skema yang didiskusikan mencakup pendanaan riset dari BRIN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), seperti Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dan Call for Research Collaborators (CRC),” kata Prof Mudji.
Selain itu, katanya, BRIN juga memperkenalkan berbagai program kolaborasi dalam pengembangan talenta riset dan inovasi, yang dikelola oleh Direktorat Manajemen Talenta.
Program-program tersebut meliputi, Research Assistant, yaitu program mentoring riset melalui kolaborasi litbangjirap bagi mahasiswa aktif (non-ASN) jenjang Diploma IV/S1, S2, dan S3.
Selain itu juga Postdoctoral, yakni program mobilitas periset melalui kolaborasi litbangjirap di BRIN yang terbuka bagi Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA).
”Program lain adalah Visiting Researcher yakni program mobilitas periset melalui kolaborasi litbangjirap di BRIN yang juga dapat diikuti oleh WNI dan WNA,” jelasnya.
Menurutnya, kunjungan tersebut menandai kerja sama ketiga yang telah terjalin antara USM dan BRIN, menegaskan komitmen kedua institusi dalam mendorong penelitian kolaboratif dan pengembangan inovasi yang berkelanjutan
”Kami berharap, dengan adanya kerja sama ini, USM dan BRIN semakin berkontribusi dalam penguatan ekosistem riset nasional serta peningkatan daya saing akademik dan industri di Indonesia,” ungkap Prof Mudji.***(bgy).