Lewat Pasar Internasional: Transaksi Produk Kayu Olahan Indonesia Tembus Rp 46 Miliar
JAKARTA (Harianterkini.id) – Kualitas produk kayu olahan Indonesia semakin diakui di pasar Eropa, khususnya Jerman. Tampil pada pameran Interzum 2023 yang digelar di Kolnmesse, Cologne, Jerman pada 9-12 Mei lalu, produk andalan Indonesia ini mampu menembus transaksi senilai US$3,1 juta atau Rp 46 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, produk kayu olahan dan teknikal Indonesia masih menjadi primadona konsumen Eropa karena kualitas dan inovasi.
“Untuk itu, kita harus bangga dan keikutsertaan dalam Pameran Interzum 2023 menjadi bukti komitmen dan eksistensi produsen dan pelaku usaha Indonesia dalam mempromosikan produk kayu yang berkualitas,” kata dia.
Interzum merupakan pameran berskala internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pameran ini dibagi dalam tiga fokus promosi utama. Pertama, Materials and Nature yang menampilkan produk untuk lantai, vinil, laminasi, dan keperluan interior lain terbuat dari kayu, mineral, serta bahan alami.
Kedua, Function and Components yang menampilkan perlengkapan dapur, perkantoran, furnitur, dan sistem pencahayaan. Ketiga, Textile and Machinery yang menampilkan produk perlengkapan interior dari tekstil dan kulit.
Partisipasi Indonesia pada pameran ini merupakan bagian dari program promosi produk manufaktur Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional yang berkolaborasi dengan Atase Perdagangan Berlin, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, dan didukung Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menempati area seluas 55 m2 di aula 5.1 sektor Material and Nature. Paviliun Indonesia memfasilitasi enam perusahaan kayu olahan dan teknikal, yaitu CV Ribka Furniture, PT Citra Fajar Utama, PT Sumber Sejahtera Alamindo, PT Hasil Albizia Nusantara, PT Rama Gombong Sejahtera, dan PT Ratimdo Utama.