Rawan Longsor & Angin Kencang di Musim Hujan, Pemkab Temanggung Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

SEMARANG (Harianterkini.id) – Memasuki musim hujan awal tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Temanggung mulai bersiap menghadapi potensi bencana. Pasalnya, daerah lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau yang memiliki topografi pegunungan, rentan terhadap tanah longsor dan angin kencang.

Penjabat Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo menyatakan bahwa dengan kondisi topografi pegunungan, kesiapsiagaan terhadap bencana harus dilakukan sejak dini. Oleh karena itu, dia meminta para camat untuk aktif memantau kondisi di wilayah masing-masing.

Baca Juga:  Kajati Jateng Ponco Hartanto Terima Kunci Rumah Susun Griya Adhyaksa dari Kementerian PUPR

“Koordinasi dengan para kades, lakukan secara intensif. Lakukan langkah cepat dan selalu berkoordinasi dengan Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)untuk asesmen. Camat bisa melakukan antisipasi di lapangan, cek kondisi. Saya pun akan selalu melakukan pengecekan kondisi lapangan, apabila memang mengkhawatirkan,” tegasnya, dalam rapat koordinasi di Ruang Gajah, Pendapa Jenar, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga:  Berhasil Gelar Semarang Dark Race, Pemkot Wadahi Kreativitas Komunitas-komunitas di Kota Semarang

Hary juga meminta BPBD, yang memiliki jejaring luas termasuk para relawan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan masukan kepada pemangku wilayah, seperti camat.

“Di sini kita saling memberi saran masukan. Cek seluruh ranting pohon yang sekiranya membahayakan, melintang jalan misalnya. Ingatkan warga untuk membuang sampah pada tempatnya, kalau buang sampah di sungai kalau hujan mampet airnya bisa banjir,” katanya.

Baca Juga:  Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Berikan Pelatihan Digital Marketing bagi SMA Laboratorium UPGRIS

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi, mengungkapkan bahwa komunikasi antara BPBD dan pihak kecamatan telah baik. Hal ini memungkinkan penanganan cepat jika terjadi bencana. Pihaknya juga telah melakukan pemantauan terkait potensi bencana, dengan BPBD masih memiliki bronjong penahan banjir dan persediaan logistik yang dapat digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana.

Bagikan: