Dokter Inspiratif, Lo Siaw Ging Meninggal Dunia
SURAKARTA (Harianterkini.id) – Berita duka datang dari Kota Solo, di mana Dokter Lo Siaw Ging, yang dikenal sebagai sosok dermawan dan akrab disapa Dokter Lo, telah meninggal dunia di RS Kasih Ibu pada Selasa (9/1).
Sumartono Hadinoto, sahabat Dokter Lo dan tokoh Tionghoa Solo, menyampaikan berita duka ini.
“Dr Lo baru saja meninggal di RS Kasih Ibu pukul 14.00 WIB dan akan disemayamkan di RD Thiong Ting, mohon doanya,” ucap Sumartono melalui pesan singkat di sejumlah grup WhatsApp.
Sumartono menjelaskan bahwa Dokter Lo, yang terkenal karena dedikasinya dalam bidang sosial dan kesehatan, telah dirawat di rumah sakit sejak 5 Januari. Meskipun berita tentang kematiannya telah tersebar beberapa hari sebelumnya, Sumartono membantahnya dan menyampaikan kondisi sebenarnya. Namun, pada hari ini, Dokter Lo benar-benar telah meninggal dunia.
“Beliau meninggalkan warisan luar biasa, meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi mereka yang pernah berinteraksi dengannya,” katanya.
Dokter Lo, yang lahir pada 16 Agustus 1934, meninggal di usia 89 tahun. Beliau dikenal sebagai dokter yang tidak pernah menetapkan tarif untuk perawatan pasien, bahkan banyak pasien tidak mampu yang tidak dikenai biaya pengobatan. Setiap hari, Dokter Lo membuka praktik di rumahnya di Jalan Yab Tjwan Bing (Jalan Jagalan).
Dokter Lo juga terkenal sebagai dokter yang tidak hanya memberikan layanan kesehatan tanpa pamrih, tetapi juga membantu pasien tidak mampu dengan membayar biaya pembelian obat. Keahliannya dalam mendiagnosa penyakit dan dedikasinya sebagai dokter dermawan telah meninggalkan warisan yang luar biasa.
“Dr Lo sosok yang menginspirasi bagi banyak orang. Ia mengajarkan kita bahwa profesi dokter tidak hanya sekadar profesi untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai panggilan untuk melayani sesama,” ungkap Sumartono.
Lo Siauw Ging adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Surabaya. Berkat bimbingan Dokter Oen Boen Ing, dokter terkenal di Solo yang juga dermawan, Dokter Lo memulai kariernya di Rumah Sakit Panti Kosala, Solo, yang kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Dr Oen.
Prestasinya yang luar biasa sebagai dokter yang tidak memungut biaya untuk pasien kurang mampu membuatnya mendapatkan penghargaan Mahakarya Kebudayaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 10 September 2020. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap rekornya dalam Mengutamakan Kemanusiaan dengan Tidak Memungut Biaya Pelayanan Kesehatan dari Kaum Miskin, dan diselenggarakan secara daring melalui zoom saat pandemi Covid-19.