Pengembangan UMKM, Dr. Rokhmad Budiyono : Kemitraan yang kuat UMKM , Pemerintah dan Swasta Bangun Ekonomi Lokal Berkelanjutan

SEMARANG (Harianterkini.id) – Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) tidak hanya menjadi pelaku ekonomi lokal, tetapi juga katalisator yang menggerakkan dinamika ekonomi di tingkat mikro dan menengah. Sehingga memberikan kontribusi signifikan, terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan pendapatan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu dikatakan pakar ekonomi dan Bisnis dari STIE Semarang Dr. Rokhmad Budiyono, SPd, MM di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (7/1).

Menurutnya, UMKM memiliki keunggulan dalam inovasi dan adaptasi terhadap perubahan pasar.

“Dengan ukuran yang lebih kecil dan struktur yang lebih fleksibel, UMKM mampu merespons pasar dengan lebih cepat. Mereka sering kali menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk dan layanan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ferry Wawan Cahyono Raih Penghargaan Tokoh Inspirasi Jawa Tengah 2023

Namun, pihaknya mengakui bahwa tantangan yang dihadapi UMKM tidaklah sedikit. Seperti keterbatasan akses terhadap modal, teknologi, dan pasar merupakan beberapa kendala yang sering dihadapi UMKM.

“ Dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan sangatlah penting dalam memastikan kelangsungan dan pertumbuhan UMKM,” katanya.

Rokhmad Budiyono yang juga Ketua Program Studi Magister Manajemen STIE Semarang itu, menekankan pentingnya kolaborasi antara UMKM, pemerintah, dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan UMKM.

“Kemitraan yang kuat antara berbagai pihak akan memperkuat peran UMKM dalam membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan,” jelasnya.

Digitaslisasi UMKM di Jawa Tengah

UMKM di Jawa Tengah bukan hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga menjadi pilar utama dalam menghidupkan ekonomi lokal. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.”

Baca Juga:  Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T

Jawa Tengah memiliki kekayaan budaya dan sumber daya alam yang menjadi modal penting bagi perkembangan UMKM.

“Warisan budaya dan kearifan lokal menjadi landasan kuat bagi UMKM di Jawa Tengah. Hal ini menciptakan potensi besar untuk pengembangan produk dan layanan yang memiliki nilai tambah tinggi,” ungkapnya.

Di era serba digital ini, UMKM di Jawa Tengah harus mampu beradaptasi dengan cepat. Pelaku UMKM tidak hanya perlu memasarkan produk mereka secara digital, tetapi juga melakukan transaksi keuangan dengan menggunakan platform digital.

Digitalisasi membuka peluang baru bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka secara lebih efektif.

Baca Juga:  Menkopolhukam Ajak Semua Pihak Hargai Proses Politik Pemilu 2024

“Melalui pemanfaatan media sosial, platform e-commerce, dan teknologi finansial (fintech), UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan daya saing,” ujar dia

Namun, pihaknya juga menekankan bahwa transformasi digital juga membawa tantangan baru bagi UMKM.

“Keterbatasan akses terhadap teknologi dan kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform digital dapat menjadi hambatan bagi UMKM dalam mengadopsi digitalisasi,” tambahnya.

Pendekatan yang holistik dan dukungan yang komprehensif dari pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta menjadi sangat penting.

“Pemberian pelatihan dan bimbingan, serta penyediaan infrastruktur digital yang memadai, akan membantu UMKM di Jawa Tengah untuk bersaing dalam era digital ini,” jelasnya

Bagikan: