Apresiasi Kader PPKBD, Atikoh : Jadi Ujung Tombak Penuntasan Stunting di Jateng

SEMARANG (Harianterkini.id) – Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi peran kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dalam membantu penuntasan kasus stunting di Jawa Tengah. Selain edukasi, selama enam bulan ke depan, para kader PPKBD juga berkomitmen memberikan sebutir telur tiap hari bagi 8.881 keluarga berisiko stunting.

Atikoh mengatakan, kader PPKBD menjadi ujung tombak penuntasan stunting. Sebab, sebagian besar dari mereka juga kader PKK yang dekat dengan warga.

Baca Juga:  Laga Uji Coba, Senegal Sukses Mengalahkan Brasil 4-2

“Mereka adalah kunci karena langsung ada di masyarakat, berinteraksi langsung dengan catin, ibu hamil, sampai lahirkan itu mereka diedukasi, dari gizi maupun sisi KB, perencanaan jadi keluarga sehat, mereka pemegang kunci stunting, mereka kader PKK, kader kesehatan,” paparnya, di Sasana Widya Praja BPSDMD Jateng Selasa (8/8/2023).

Menurut Atikoh, kedekatan kader PPKBD menjadi nilai tambah dalam menyampaikan pesan pencegahan stunting. Melalui medium bahasa lokal dan kearifan lokal serta empati, informasi yang disampaikan lebih mudah diterima dan difahami masyarakat.

Baca Juga:  Satgas PPKS Sosialisasikan UNDIP Aman dari Kekerasan Seksual

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso mengamini hal tersebut. Menurutnya, fungsi PPKBD adalah membantu Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) menyosialisasikan program BKKBN.

“Ini efektif, untuk membantu PLKB, karena tak bisa dipungkiri angka kelahiran turun drastis dari Total Fertility Rate 5,6 menjadi 2,1. Itu kerja PPKBD karena dekat keluarga, memberikan penyuluhan langsung dengan berempati,” sebutnya.

Baca Juga:  Polisi Catat Kurang Lebih 31 Orang Alami Luka Akibat Kecelakaan KA Semeru dan Ka Argo Wilis

Ketua PPKBD Jateng Muryadi menuturkan, tidak hanya penyuluhan, paguyuban ini juga memberi aksi nyata penuntasan stunting. Ini dilakukan dengan memberikan telur kepada 8.881 KK berisiko stunting.

“Ini dari pribadi anggota, mandiri. Nantinya bantuan telur ini akan diberikan selama enam bulan,” pungkasnya.

Bagikan: