Sujud Syukur, Kemenangan Jaguar Adalah Simbol Semangat Persatuan dan Toleransi
SEMARANG, (Harianterkini.id) – Pengasuh Santri Ndalan Nusantara, Muchamad Nurul Huda melakukan sujud syukur bersama para santri dan tim pemenangan Jaguar (Jagoanku Agustin dan Iswar) di Posko Pemenangan, Jalan Dr Cipto Semarang, pada Rabu malam, 27 November 2024.
Ulama muda yang akrab disapa Gus Huda itu sangat terharu melihat angka kemenangan melalui Quick Count Pilwalkot Semarang 2024.
Walaupun bukan rekapitulasi resmi dari KPU, namun dengan selisih perolehan di kisaran 10 persen, jelas itu memberi sinyal kemenengan bagi Paslon 01 di ajang Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Semarang.
Dalam tausiyah tasyakuran itu, Gus Huda menyampaikan pandangannya penuh makna yang menggugah semangat persatuan dan toleransi masyarakat.
Dengan adanya kemenangan pada hitung cepat ini, lanjutnya, hal itu merupakan langkah awal perjuangan bersama untuk membangun Kota Semarang menjadi lebih baik.
“Kemenangan ini adalah awal dari perjuangan kita bersama. Tugas kita tidak berhenti di sini, tetapi justru dimulai dari sini. Kita harus mendampingi Ibu Agustin dan Pak Iswar dalam membangun Semarang menjadi lebih baik,” kata pria yang populer melalui Konser Cinta itu.
Dirinya juga mengingatkan bahwa kemenangan dalam hitung cepat ini, pasangan Agustin-Iswar bukan sekadar kemenangan politik, tetapi juga kemenangan moral untuk menjaga nilai-nilai toleransi di Kota Semarang.
“Semarang ini adalah miniatur Indonesia. Ketika kita menjaga keberagaman dan toleransi di Semarang, artinya kita juga menjaga toleransi di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Gus Huda juga menyinggung peran besar para relawan dan pendukung pasangan nomor 01, termasuk kontribusi mereka yang tidak terlihat di depan publik.
Pihaknya juga memuji solidaritas masyarakat dan menyebut dukungan tersebut sebagai ladang pahala.
“Malam ini kita membuktikan bahwa Kota Semarang mampu menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Kemenangan ini adalah milik kita semua, dan insyaAllah diridhoi oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Gus Huda juga mengingatkan untuk tetap menjaga kerukunan dan tidak larut dalam euforia kemenangan.
Ia juga menyinggung pentingnya peran ulama dan tokoh agama dalam menjaga keharmonisan sosial, terutama di tengah keberagaman agama dan keyakinan di Kota Semarang.
“Seperti kata Umar bin Khattab, ketika sesuatu dianggap sempurna, maka akan terlihat kekurangannya. Jangan sampai kemenangan ini membuat kita lengah,” pungkasnya. ***