Pemerintah Perketat Aturan untuk Turis Asing
LOMBOK (Harianterkini.id) – Pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan asing di Indonesia, salah satunya di Bali, belakangan ramai diberitakan di media. Pelanggaran yang dilakukan pun beragam, di antaranya pelanggaran lalu lintas, penggunaan izin tinggal yang sudah kedaluwarsa, hingga bekerja secara ilegal.
Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat terhadap perilaku turis asing yang berkunjung ke Indonesia, agar kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku di lokasi setempat.
“Tentu harus ada semacam pengawasan juga di sana [di daerah-daerah yang didatangi wisatawan asing],” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya usai menghadiri Tasyakuran Hari Jadi ke-70 Nahdlatul Wathan di Auditorium Majlis Dalwah Hamzanwadi II, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW, di JL. Raya Mataram Labuhan Lombok KM 49, Anjani, Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (17/03/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain pengawasan, diperlukan juga pembinaan terhadap para turis agar mereka mengetahui dengan jelas dan menaati seluruh peraturan yang berlaku di negara setempat, sesuai dengan ketentuan yang tertera ketika wisatawan tersebut mendapatkan visa.
“Pembinaan terhadap para wisatawan itu, sebelum dia masuk [ke Indonesia] itu harus sudah diberitahu dulu bahwa dia itu tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang,” kata Wapres mengingatkan.
Sebab, Wapres menilai, perilaku melanggar aturan ini akan memberikan dampak yang kurang baik bagi Indonesia, khususnya dalam konteks penegakan hukum.
“Itu merugikan, tapi tentu tidak boleh seenaknya. Saya kira itu perlu ada penegasan. Gubernur sudah bikin laporan dan akan ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Namun, Wapres tetap mengingatkan bahwa kedua upaya tersebut hendaknya dapat dilakukan dengan cara-cara yang baik, agar tidak menimbulkan keraguan atau ketidapercayaan para wisatawan terhadap Indonesia. Dengan demikian, antusiasme para wisatawan untuk mengunjungi Indonesia dapat tetap terjaga.
“Ada semacam komitmen untuk masuk ke Indonesia itu dengan cara yang baik tentunya,” imbau Wapres.
“Jangan sampai orang menjadi takut. Kalau dampaknya orang takut masuk ke Indonesia, akhirnya orang tidak datang lagi, tidak ada wisatawan,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Wathan Tuan Guru Kiai Haji Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.